Teror Virus Corona
Purbalingga Kembali Berduka, Satu PDP Corona Meninggal, Mendadak Sesak Napas dan Muntah Darah
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona di Kabupaten Purbalingga kembali meninggal dunia. Dia asal Kecamatan Mrebet.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: deni setiawan
Arief mengatakan, pada Senin (6/4/2020) sekira pukul 10.00, PDP dirujuk ke RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
Kemudian PDP dikabarkan meninggal dunia pada pukul 11.00.
"PDP ini belum keluar hasil swabnya. Keluarga yang bersangkutan juga telah ditraccing dan dilakukan rapid test."
"Ada enam orang diperiksa, termasuk kakaknya yang saat itu juga sedang sakit panas," terangnya.
Ia menuturkan, jenazah kemudian dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Pagerandong sekira pukul 17.00.
Proses pemakaman dibantu warga melalui prosedur kesehatan yang berlaku terhadap jenazah pasien virus corona.
"Proses pemakaman tidak ada penolakan. Warga justru ikut membantu. Namun, sesuai prosedur, warga tersebut juga didata dari pihak Puskesmas," tukasnya.
• 300 Pekerja Kontrak Dirumahkan, Disnaker Purbalingga: Diusulkan Dapat Kartu Pra Kerja
• Antisipasi Serbuan Pemudik, Pemdes Margasana Banyumas Siapkan Ruang Karantina
• Warga Ketakutan Mengetahui Kakek Sudirman Mendadak Sakit, Seusai Diperiksa Ternyata Masuk Angin
• Bupati Banyumas Terima 100 Baju Hazmat, Donasi Bank Jateng Purwokerto
Status ODP Harus Jelas
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi meminta kepada pihak Puskesmas untuk lebih meningkatkan kontrol terhadap warga yang tercatat sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19.
Mereka harus ada kejelasan status kesehatan selama menjadi ODP.
“Para ODP yang sudah menjalani kewajiban karantina mandiri 14 hari dan tidak ada keluhan kesehatan, gelang identitas bisa dilepas dan tidak lagi tercatat menjadi ODP."
"Sehingga data ODP di Purbalingga bisa berkurang,” kata Bupati akrab disapa Tiwi kepada Tribunbanyumas.com, Senin (6/4/2020).
Bupati menuturkan, saat ini jumlah ODP di Purbalingga mencapai 1.889 orang.
Itu tergolong sangat banyak jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah.
Hal itu dikarenakan banyaknya perantau yang mudik ke Kabupaten Purbalingga.