Teror Virus Corona
70 Persen Pasien Positif Corona Tanpa Rasakan Gejala Sakit
Sekira 70 persen dari pasien positif corona awalnya tidak memiliki atau merasakan gejala gangguan kesehatan.
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Sekira 70 persen dari pasien positif corona awalnya tidak memiliki atau merasakan gejala gangguan kesehatan.
Hal tersebut disampaikan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, seperti dilansir dari Kompas.com, Senin (6/4/2020).
Yurianto mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dengan kondisi ini.
"Hati-hati, sekarang gambaran yang terbanyak hampir sekira di atas 60 persen atau ada yang mengatakan sampai 70 persen penderita positif Covid-19 ini tanpa gejala."
"Atau kami sudah mengenal dengan sebutan OTG yakni orang tanpa gangguan," ujar Yurianto di Graha BNPB, Senin (6/4/2020).
• Pemkot Salatiga Siapkan TPU Ngemplak, Makamkan Pasien Virus Corona yang Meninggal
• Digagas Gerakan 35 Juta Masker di Jateng, Ganjar: Sekaligus Lawan Oknum Pedagang Jual Harga Tinggi
• Santri Ponpes di Kendal Positif Corona, Hasil Tes Swab Belum Keluar Malah Diperbolehkan Pulang
• PDP Asal Kejobong Juga Meninggal, Bupati Purbalingga: Perempuan Usia 54 Tahun
Yurianto menjelaskan, individu tersebut bisa saja merasa tidak sakit karena tidak merasakan gangguan apapun pada tubuhnya.
"Atau bahkan dengan gangguan minimal, karenanya disebut tanpa gejala."
"Itu kemudian bisa menjadi potensi untuk terjadinya sumber penyebaran baru," lanjutnya.
Dengan begitu, Yurianto menyarankan seluruh masyarakat menunda pulang kampung atau mudik terlebih dahulu.
Jika tidak, potensi penularan saat masyarakat bepergian ke kampung halaman atau ke daerah lain semakin tinggi.
"Selalu kami katakan bahwa risikonya terlalu tinggi kalau harus bepergian dalam situasi yang seperti ini."
"Karena ada perjalanan panjang yang dilakukan. Sangat mungkin akan ketemu dengan banyak orang."
"Kemudian memunculkan risiko-risiko yang lebih besar, " tambah Yurianto.
Sebelumnya, Yurianto mengatakan, berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan hingga Sabtu (4/4/2020), pemerintah melihat adanya tren penularan Covid-19 dari individu positif yang tidak menunjukkan gejala tertentu.
Kemudian, orang yang terjangkit Covid-19 tetapi tidak menunjukkan gejala ini berpindah ke kota atau daerah lain.