Teror Virus Corona
Pasien Positif Corona Meninggal di Purwokerto Sempat Membaik, Rekan Saat Outbound Sembuh di Solo
Seminggu sebelum datang ke RSMS Purwokerto, pasien tersebut baru saja bepergian dari dua tempat yakni Surakarta (Solo) dan Kabupaten Semarang.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Selasa (31/3/2020), kabar duka disampaikan Bupati Banyumas, Achmad Husein terhadap kondisi satu warganya yang berstatus sebagai pasien positif corona.
Pasien laki-laki berusia 46 tahun warga Purwokerto Timur dinyatakan meninggal dunia di Ruang Isolasi RSUD Prof Dr Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto.
Ditinjau dari riwayat perjalanannya, seminggu sebelum datang ke RSMS Purwokerto, pasien tersebut baru saja bepergian dari dua tempat yakni Surakarta (Solo) dan Kabupaten Semarang.
• Innalillahi, Pemuda Meninggal di RSUD Cilacap, Diskominfo: Berstatus PDP Sejak 21 Maret
• Sama-sama Mengusung Desain Layar Invinity V, Cuma Ini Bedanya Samsung Galaxy A01 dan A01s
• Laporkan OJK, Bila Debt Collector Meneror Anda
• Lagi, 14 Jadwal Kereta Api Dibatalkan, PT KAI Daop V Purwokerto: Total Jadi 54 Perjalanan
"Menginap di sana (Solo), lalu lanjut mengikuti outbound di Ungaran, Kabupaten Semarang," terang Bupati kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (31/3/2020).
Berdasarkan data yang dihimpun Tribunbanyumas.com, kegiatan yang diikuti pasien di Ungaran Kabupaten Semarang itu dilaksanakan pada Rabu (11/3/2020) dan Kamis (12/3/2020).
Pasca kegiatan pasien datang sendiri ke Instalasi Gawat Darurat RSMS Purwokerto pada Minggu (15/3/2020).
Pasien tersebut mengeluh pusing, nyeri saat menelan, dan bercerita telah melakukan perjalanan ke Solo dan Kabupaten Semarang.
Dari hasil pemeriksaan, pasien tersebut kemudian berstatus sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan masuk ke Ruang Isolasi RSMS Purwokerto.
Selang seminggu kemudian atau tepatnya pada Sabtu (21/3/2020), pasien tersebut dinyatakan positif corona, sesuai hasil tes swab yang dikeluarkan Balitbangkes Kemenkes RI di Jakarta.
Sembilan hari sudah pasien tersebut menjalani perawatan intensif di Ruang Isolasi RSMS Purwokerto.
Bupati Banyumas Achmad Husein kemudian memberikan kabar apabila kondisi pasien berusia 46 tahun itu semakin membaik.
"Kondisinya sudah semakin membaik, dimana pasien sudah mau makan, tidak demam."
"Hanya napas agak sesak, masih batuk akan tetapi tidak berat," ujar Bupati, Selasa (24/3/2020).
Namun pada akhirnya Tuhan berkehendak lain, pasien positif corona tersebut menghembuskan napas terakhir pada Selasa (31/3/2020) di saat masa penyembuhan.
Di sisi lain, Bupati berpesan kepada masyarakat agar selalu mematuhi imbauan pemerintah yaitu belajar, bekerja, dan beribadah di rumah.
"Tolong jangan bandel, jangan merasa paling sehat, paling bersih dan jangan egois."
"Tolong jaga jarak, sekali lagi jaga jarak minimal 1,8 meter. Sebab siapapun tidak tahu yang sudah tertular."
"Kerapkalinya, yang tertular justru tidak sebelumnya memiliki gejala sama sekali," kata Achmad Husein.
• Jam Malam Diberlakukan Hari Ini, Kapolresta Banyumas: Mulai Pukul 22.00 Hingga Subuh
• 13 Desa di Banyumas Sudah Jalankan Local Lockdown, Berikut Daftarnya
• Identitas Lengkap PDP Virus Corona Diumbar di Medsos, Pemkab Cilacap Kecewa: Sungguh Tak Manusiawi
• Nekat Gelar Resepsi Pernikahan, Wakapolres Kendal: Tak Segan Langsung Kami Bubarkan
Rekan kerja sembuh di Solo
Sementara itu, dari informasi yang didapat Tribunbanyumas.com, rekan satu profesi asal Kabupaten Sukoharjo yang juga dinyatakan sebagai pasien positif corona dinyatakan sembuh.
Pasien yang saat ini masih dirawat di RSUD dr Moewardi Surakarta tersebut diketahui ikut serta pula dalam kegiatan yang digelar di Ungaran, Kabupaten Semarang.
Hal itu pun diamini oleh Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, Gani Suharto pada Senin (23/3/2020).
Seperti dilansir dari TribunSolo.com, satu warganya berjenis kelamin laki-laki diduga terjangkit virus dan positif corona seusai mengikuti outbound bersama rekan seprofesinya.
"Kami dengar dia sempat ikut outbound dengan satu kantornya," katanya.
Gani memastikan, pasien tersebut saat ini masih menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RSUD Moewardi Solo.
"Masih dirawat di RSUD Dr Moewardi," imbuhnya.
Dia menjelaskan, kasus ini juga menyambung dengan beberapa wilayah lain, mengingat peserta outbound datang dari berbagai wilayah.
Untuk mencegah penyebaran Covid-19 ini, Dinkes Kabupaten Sukoharjo telah melaksanakan penyelidikan epidemiologi terhadap semua PDP dan terkonfirmasi positif.
• Saya Legowo Demi Keselamatan Orang Banyak, Hajatan Penikahan Berhenti Seketika di Kesugihan Cilacap
• Kisah Pilu di Tasikmalaya, Jenazah Pasien Positif Corona Nginap Sehari di Mobil Ambulans
• Khasiat Kayu Bajakah Kalimantan dan Ciu Wlahar, Bahan Membuat Hand Sanitizer Cegah Virus Corona
• Kisah Pilu Kakak Beradik di Banjarnegara, Rumah Ambruk Karena Bambu Sudah Lapuk
“Semua orang yang pernah melakukan kontak dengan PDP maupun positif corona akan dilakukan pemantauan kesehatan dan diisolasi mandiri,” terangnya.
Dengan ditemukannya satu orang positif Covid-19 ini, Pemkab Sukoharjo pun langsung menetapkan status KLB.
Terpisah, kabar baik disampaikan Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo.
Seluruh pasien positif corona yang dirawat di RS Moewardi dinyatakan sembuh, termasuk warga asal Sukoharjo tersebut.
"Pasien di RSUD Dr Moewardi sembuh semua, jadi sudah nol. Di sana tidak ada yang positif."
"Jangan sampai ada lagi (yang positif Covid-19)," kata Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo di Balai Kota Surakarta, Selasa (31/3/2020).
Diketahui, warga Kota Surakarta yang dinyatakan positif virus corona ada tiga orang, namun dua di antaranya telah meninggal dunia.
Sedangkan satu pasien warga Mojosongo, Kecamatan Jebres dinyatakan sembuh.
Sementara untuk dua pasien lain yang juga dinyatakan sembuh merupakan warga luar Kota Surakarta.
"Sekarang sudah nol. Positif tidak ada," tandas Rudy.
Namun untuk warga Kota Surakarta yang saat ini statusnya Orang Dalam Pemantauan (ODP) masih terdapat 162 orang.
Secara rinci, yang menjalani rawat inap ada 6 orang dan rawat jalan 156 orang.
Sedangkan warga berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terdapat 26 orang, dimana dirawat 16 orang, 7 dinyatakan sembuh, dan 3 meninggal dunia.
"Masyarakat saya imbau tidak ada pengucilan (pasien corona)."
"Karena ini bukan aib, namun ini adalah virus yang bisa disembuhkan," kata Rudy. (Permata Putra Sejati/Rifqi Gozali)
• Mengintip Keajaiban Potensi Lokal Banyumas, Ciu Wlahar Dilirik Bupati Banyumas Bikin Hand Sanitizer
• Jangan Mudik! Makin Masif Dikampanyekan Pemprov Jateng, Ganjar: Ini Demi Keluarga Tercinta
• Tersedia Disinfektan Sistem Drive Thru di Alun-alun Purwokerto, Siapapun Bebas Memanfaatkan
• Bikin Kaget Warga, Tiwi Keliling Purbalingga Naiki Mobil Damkar, Sosialisasi Sekaligus Bagi Masker