Berita Purbalingga

Cegat Virus Corona Masuk Purbalingga, Pemkab Aktifkan Posko Terpadu di Wilayah Perbatasan

Pemkab Purbalingga bentuk posko terpadu pendataan dan pemeriksaan kesehatan penumpang angkutan di area perbatasan.

TRIBUN BANYUMAS/RAHDYAN TRIJOKO PAMUNGKAS
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi memantau kesiapan posko Covid-19 di Terminal Purbalingga, Selasa (24/3/2020). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Pemkab Purbalingga bentuk posko terpadu pendataan dan pemeriksaan kesehatan penumpang angkutan di area perbatasan.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Purbalingga, Yani Sutrisno Udi Nugroho menuturkan, hasil rapat koordinasi, posko akan ditempatkan di lima tempat.

Yakni perbatasan rest area Kecamatan Karangreja, Pertigaan Pasar Kutabawa Karangreja, Balai Desa Kalitinggar Kecamatan Padamara, Terminal Bukateja, dan Terminal Jompo.

Lockdown Local Full Bakal Diberlakukan di Tegal, Wali Kota: Dilematis Tapi Lebih Baik Saya Dibenci

Satu Warga Kabupaten Semarang Positif Corona, Sudah Diisolasi di RSUD KRMT Wongsonegoro

Saya Legowo Demi Keselamatan Orang Banyak, Hajatan Penikahan Berhenti Seketika di Kesugihan Cilacap

Nekat Gelar Resepsi Pernikahan, Wakapolres Kendal: Tak Segan Langsung Kami Bubarkan

Posko akan dilaksanakan selama 24 jam selama 10 hari, mulai Jumat (27/3/2020) hingga Senin (6/4/2020).

"Posko dibagi menjadi tiga shift. Shift pertama pukul 08.00 hingga pukul 16.00."

"Shift kedua pukul 16.00 hingga pukul 00.00, dan ketiga adalah pukul 00.00 hingga pukul 08.00," jelasnya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (26/3/2020).

Menurutnya, setiap posko terpadu terdapat 12 personel.

2 personel Polri, 2 TNI, 2 Dishub, serta masing-masing 1 personel dari Satpol PP, Dinkes, BPBD, PMI, karang taruna, dan RAPI.

Selain itu terdapat posko bantuan komunikasi yang bertempat di BPBD Kabupaten Purbalingga.

"Posko bantuan komunikasi setiap shiftnya terdiri dari 1 personel RAPI dan ORARI," jelasnya.

Yani mengatakan, adapun pembagian tugas posko yaitu petugas pengamanan dan yang menghentikan kendaraan penumpang terdiri dari unsur TNI, Polri, Dishub, serta Satpol PP.

Kemudian petugas penyemprotan dan sterilisasi penumpang menggunakan disinfektan akan dilakukan BPBD serta karang taruna.

"Terakhir petugas pengecekan kesehatan penumpang dari Dinkes," imbuhnya.

Lanjutnya, prosedur pendataan dan pemeriksaan penumpang yaitu mobil dihentikan petugas.

Kemudian diarahkan ke area pendataan dan pemeriksaan kesehatan.

Lalu penumpang turun dari mobil masuk tenda kelambu untuk disterilkan menggunakan disinfektan.

Setelah itu mobil disterilkan dengan disemprot disinfektan.

"Setelah keluar dari kelambu steril, selanjutnya penumpang didata oleh petugas PMI."

"Setelah itu dilanjut pengecekan suhu badan serta pengecekan kesehatan oleh Dinkes," jelasnya.

Ia mengatakan, jika penumpang dinyatakan sehat, dapat melanjutkan perjalanannya dan dilakukan pemantauan.

Namun jika penumpang dirasa perlu perawatan akan diberi obat atau dirujuk ke rumah sakit.

"Data penumpang dilaporkan ke Bupati Purbalingga melalui Dinkes," tutur dia.

Tidak Bakal Ditilang, Dispensasi Khusus Perpanjangan SIM, Ini Penjelasan Lengkap Polda Jateng

Tiga Huruf Seri Belakang Plat Nomor Kendaraan Disetop, Ini Aturan Resmi Polda Jateng

Minimal Dua Hukuman Pidana Siap Diterapkan Polisi, Jika Bandel Berkegiatan Libatkan Banyak Orang

Khasiat Kayu Bajakah Kalimantan dan Ciu Wlahar, Bahan Membuat Hand Sanitizer Cegah Virus Corona

Hingga Tingkat Desa

Setidaknya itu menjadi bagian dari antisipasi penyebaran virus corona melalui pemudik.

Satu di antaranya yakni Pemkab Purbalingga juga membentuk Pos Siaga Covid-19 di beberapa terminal.

Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi menuturkan, Posko Covid-19 dibentuk di Terminal Bobotsari, Terminal Purbalingga, dan Terminal Bukateja.

Posko Covid-19 terdiri dari tim gabungan Dinkes, Dishub, dan TNI-Polri. 

"Tim gabungan itu bertugas mendata penumpang bus dari luar kota yang datang ke terminal."

"Setelah dilakukan pendataan dilakukan pengecekan berupa pengukuran suhu dan diberikan masker serta hand sanitizer."

"Bus yang baru datang juga harus disemprot disinfektan," jelasnya saat melakukan pemantauan kesiapan Satgas Covid 19, Selasa (24/3/2020).

Selain itu, kata Tiwi, petugas juga wajib memasukkan penumpang dari luar kota.

Terutama Jakarta, Tangerang, maupun Depok ke dalam kategori daftar orang dalam pemantauan (ODP).

Data tersebut akan diteruskan ke masing-masing Puskesmas.

"Misal ada orang akan ke Kepala Sawit maupun Karangsari, nanti data itu akan diteruskan ke Puskesmas Kalimamah agar dilakukan pemantauan terhadap ODP," tuturnya. 

Meski tidak sakit, menurut dia, masyarakat baru saja pulang dari perantauan harus melakukan isolasi diri di rumah selama dua pekan.

Mereka diimbau agar tidak bepergian dan tetap tinggal di rumah terlebih dahulu. 

"Petugas kami bagi shift. Karena posko ini harus ada selama 24 jam," tuturnya. 

Selain itu ia juga menugaskan kepala desa (Kades) untuk membentuk satgas di masing-masing desa.

Satgas tersebut bertugas melakukan pemantauan terhadap ODP agar tetap di rumah. (Rahdyan Trijoko Pamungkas)

Identitas Lengkap PDP Virus Corona Diumbar di Medsos, Pemkab Cilacap Kecewa: Sungguh Tak Manusiawi

Kisah Seorang Ibu Panik Ketahui Bayinya Divonis Positif Corona, Begini Awal Gejalanya

UPDATE Virus Corona 25 Maret: Balita Positif Corona di Cilacap, Tiga Banyumas dan Empat Purbalingga

Penting Biar Makin Paham, Lima Tahapan Edukasi Anak tentang Virus Corona

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved