Teror Virus Corona

Minimalisir Hoaks, Kebutuhan Informasi Virus Corona, Pemprov Tunjuk Dinkes Jateng

Terkait protokol komunikasi publik satu pintu tentang virus corona sudah mulai diterapkan sejak Senin (9/3/2020), yakni di Dinkes Provinsi Jateng.

Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/MUHAMMAD SHOLEKAN
Kepala Dinkes Provinsi Jawa Tengah, dr Yulianto Prabowo mengupdate terkait Covid-19 di Ruang Canopy Lantai 2 Kantor Dinkes Jateng, Selasa (10/3/2020). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah mengupdate terkait wabah virus corona atau Covid-19 di Jawa Tengah.

Kegiatan itu dilaksanakan di Ruang Canopy Lantai 2 Kantor Dinkes Jateng, Selasa (10/3/2020) sore.

Kepala Dinkes Provinsi Jawa Tengah, dr Yulianto Prabowo secara umum menyampaikan terkait protokol komunikasi publik terkait Covid-19.

Penyalahguna Narkoba Bisa Tiga Kali Lipat di Jateng, Tercatat Hanya 350 Ribu

Desa Sumingkir Jadi Exit Tol Cilacap, Kades: Terdampak Cuma di Dusun Kedung Banteng Selatan

Perangkat Desa Ditarik Uang Syukuran, ZI Sebut Sudah Membudaya di Purbalingga

Dia mengatakan, pada intinya untuk komunikasi publik melalui satu pintu dan Pemprov Jateng sudah menunjuk juru bicara.

Atau dalam hal ini adalah Dinkes Provinsi Jawa Tengah.

“Apabila ada yang minta (informasi-red) kepada yang lain mungkin tidak dijawab atau dijelaskan mohon dimaklumi."

"Namun, kami akan secara rutin mungkin dua hari sekali akan diupdate,” ungkapnya.

Dia mengungkapkan, ada beberapa wartawan datang ke Rumah Sakit (RS) Moewardi Surakarta minta informasi, namun tidak mendapatkan.

Dia menambahkan, terkait protokol komunikasi publik satu pintu itu sudah mulai diterapkan sejak Senin (9/3/2020).

“Perlu kami tegaskan, terkait wabah Covid-19 ini tidak boleh panik. Karena kepanikan itu akan menelan korban."

"Jadi, mungkin korban yang sakit itu sedikit, namun korban akibat kepanikan jauh lebih banyak."

"Maka, kuncinya tidak boleh panik,” pinta Yulianto kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (10/3/2020).

Dia mengungkapkan, korban panik ini bisa kepada pariwisata, ekonomi, perdagangan, dan sebagainya.

Tiga Desa di Kecamatan Jeruklegi Bakal Dilintasi Tol Pejagan-Cilacap, Exit Tol di Sumingkir

ZI Buka Suara, Pelantikan Perangkat Desa Bertarif di Purbalingga, Terjadi Juga di Cipawon Bukateja

Kunjungi Dlas Desa Serang, Mendes PDTT Yakini Purbalingga Segera Dikunjungi Presiden Joko Widodo

“Maka, tetap tenang. Tetapi harus tetap waspada, namun jangan panik,” tuturnya.

Dia menjelaskan, Covid-19 adalah sebuah genus.

Corona virus sudah dikenal sejak lama dan itu membuat penyakit seperti influenza biasa.

Dia menyampaikan, yang perlu diketahui Covid-19 ini adalah masuk golongan self limiting disease, akan sembuh sendiri dalam waktu 7 hari.

“Jadi, kalau terjadi kematian itu sebenarnya penyakit-penyakit penyertanya atau kondisi-kondisi tertentu dari pasien."

"Sebagai contoh, misalkan perokok berat atau penyakit-penyakit paru yang diderita sebelumnya."

"Sedangkan, Covid-19 bisa sembuh. Bahkan, 98 persen itu bisa sembuh tanpa obat,” ungkapnya.

Dia menegaskan, terkait self limiting disease, Covid-19 ini tidak boleh membuat semua panik.

Hal itu karena pihaknya sudah mengetahui penyebab dan penangkalnya.

“Virus itu masuk melalui rongga hidung, baik virus itu menempel dan masuk dalam tubuh."

"Kalau tidak langsung berarti melalui media."

Anak Lahir di RS Emanuel Bisa Urus Akta Kelahiran, Tak Perlu Lagi ke Dindukcapil Banjarnegara

Tahun Depan Pemkab Cilacap Fokus Pembangunan di Wilayah Perbatasan

Kecelakaan Tunggal di Banjarnegara, Pikap Nyungsep ke Jurang Sedalam 50 Meter, Diduga Sopir Ngantuk

"Tapi ingat, melalui media itu apa mungkin fasilitas umum atau bersalaman."

"Itu dalam kondisi temperatur seperti tropis seperti ini-itu sebenarnya hanya sebentar, yakni 5-10 menit,” ungkapnya.

Dia mengungkapkan, cara memutus langsung mata rantai penularan Covid-19 bisa dengan mengenakan masker.

Tidak langsung, yakni dengan sering-sering cuci tangan memakai sabun dan air mengalir.

Bisa juga memakai hand sanitizer.

“Hal-hal yang sudah kami upayakan, yakni mengajak masyarakat untuk tenang tetapi waspada."

"Kami juga sudah melakukan koordinasi lintas sektor atau instansi-instansi terkait."

"Sebagai contoh, untuk mencegah masuknya lewat pintu-pintu masuk dari internasional."

"Seperti Bandara Ahmad Yani Semarang, Adi Soemarmo Boyolali, dan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang,” ungkapnya. (Muhammad Sholekan)

Delapan Hari Berlalu, Warga Kutosari Kebumen Temukan HS, Awalnya Cium Bau Menyengat di Sumur

Ini Cerita Kemoterapi Pertama Afifah di Yogyakarta, Bocah Penderita Hemangioma Asal Kroya Cilacap

Perjuangan Hidup Bayi di Batang, Kamar Bima Dipenuhi Tabung Oksigen, Divonis Derita Jantung Bocor

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved