Aksi Demo
Ramai di Media Sosial Coretan ACAB dan 1312 saat Demo di Sejumlah Daerah, Apa Maknanya?
Dilansir dari GQ, ungkapan tersebut sudah muncul sejak awal abad ke-20 di Inggris sebagai jargon buruh dan pekerja yang berhadapan dengan aparat.
TRIBUNBANYUMAS.COM - Aksi massa yang terjadi di sejumlah daerah pada Kamis (28/8/2025) yang berlanjut hingga Sabtu (30/8/2025), menimbulkan sejumlah keprihatinan.
Aksi mencapai puncak, setelah insiden tragis yang menewaskan pengemudi ojek online, Affan Kurniawan.
Nah, menariknya, di balik aksi massa itu, muncul coretan-coretan ACAB dan 1312.
Slogan itu di jagat X (Twitter) ramai dibahas.
Lalu, apa sebenarnya makna dari coretan ACAB dan kode numerik 1312, yang ditinggalkan oleh para demonstran di sejumlah tempat itu?
Betulkah itu sebagai simbol perlawanan, yang belakangan banyak digunakan warganet untuk mengekspresikan kekecewaan terhadap aparat kepolisian.
Seperti dikutip dari Kompas.com, arti ACAB merupakan singkatan dari All Cops Are Bastards.
Dilansir dari GQ, ungkapan tersebut bukanlah fenomena baru, karena sudah muncul sejak awal abad ke-20 di Inggris sebagai jargon buruh dan pekerja yang berhadapan dengan aparat.
Baca juga: Polda Jateng Lakukan Sweeping, 327 Orang Ditangkap di Jalan Pahlawan Semarang
Baca juga: Sri Mulyani Lega Anaknya Diamankan Polisi Dibebaskan, Baru Bisa Bertemu Saat Sore di Mapolda Jateng
Pada dekade 1940-an, tahanan di Inggris kerap menuliskan “ACAB” di pakaian penjara.
Lalu, istilah ini kemudian populer dalam subkultur punk dan skinhead pada 1970–1980-an.
Bahkan, Band Oi! asal London, The 4-Skins, merilis lagu berjudul “A.C.A.B.” pada 1982 yang membuat frasa tersebut semakin dikenal luas di Eropa.
Sejak saat itu, ACAB menjadi simbol global perlawanan terhadap tindakan represif aparat keamanan.
Tapi dalam perjalanannya, karena dianggap menghina institusi kepolisian, frasa ini menuai kontroversi di banyak negara.
Misal, Anti-Defamation League (ADL) di Amerika Serikat, memasukkan ACAB dalam daftar simbol kebencian.
Sementara itu, di beberapa negara Eropa, orang yang memakai kaus atau menampilkan spanduk dengan tulisan ini bisa dijatuhi denda.
Selain akronim ACAB, pengguna media sosial juga ramai menyebut angka 1312.
Sebetulnya, deretan angka ini adalah bentuk terselubung dari huruf-huruf A-C-A-B, sesuai urutan alfabet: A=1, C=3, A=1, B=2.
Angka 1312 dipakai sebagai strategi untuk menghindari sensor di ruang publik atau platform daring.
Fungsi keduanya sama, yakni menyuarakan kritik terhadap lembaga kepolisian.
Di Indonesia, munculnya ACAB dan 1312 di jagat maya menunjukkan bagaimana simbol protes global cepat diadopsi dalam situasi lokal.
Pasca-kematian Affan Kurniawan, ribuan unggahan dengan tagar 1312 ramai beredar di X, disertai testimoni warganet yang mengecam penggunaan kekerasan aparat dalam menangani demonstrasi.
Meski bernuansa kasar, para pengguna slogan ACAB kerap menekankan bahwa istilah ini lebih ditujukan pada sistem dan budaya dalam institusi kepolisian, bukan pada setiap individu polisi.
Baca juga: 65 Pelajar di Pekalongan Berniat Gabung Demo di DPRD Setempat, Ajakan Diterima Lewat Media Sosial
Simbol ekspresi dan perlawanan Kasus ACAB dan 1312 memperlihatkan bagaimana simbol dan bahasa protes menyeberangi batas negara.
Dari buruh Inggris pada 1920-an, musik punk London 1980-an, hingga lini masa X di Indonesia 2025, frasa ini terus hidup sebagai penanda ketidakpercayaan publik pada aparat yang dianggap menyalahgunakan kekuasaan.
Bagi sebagian besar warganet, menuliskan 1312 atau ACAB bukan sekadar ikut tren, melainkan cara mengekspresikan solidaritas dan kemarahan kolektif.
Dalam ruang digital, simbol ini menjadi bahasa perlawanan yang sederhana namun sarat makna.
Nah, itulah arti ACAB dan 1312 yang ramai di media sosial saat demonstrasi merebak di Indonesia pasca tewasnya pengemudi ojek online Affan Kurniawan.
Artikel ini telah tayang di KompasTV dengan judul Arti ACAB dan 1312 yang Ramai di Media Sosial. (kps)
Tuntut Polda Jateng Minta Maaf, Tim Hukum Suara Aksi Ungkap Ratusan Remaja Jadi Korban Salah Tangkap |
![]() |
---|
Finishing Payah dan Mudah Emosi, Pelatih Persijap Gembleng Pemain di 2 Pekan Jelang Kontra Persis |
![]() |
---|
Blora Dipastikan Kondusif, Kodim Blora Tetap Patroli dan Turunkan Personel Pengaman di Instansi |
![]() |
---|
Ahli Ingatkan Potensi Gempa Sesar Lembang, Warga Bandung Perlu Siap Siaga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.