Berita Cilacap

Inflasi September Cilacap Cukup Tinggi. Dipicu Kenaikan Harga Daging Ayam, Telur, Beras, dan Cabai

Kenaikan harga daging ayam, telur, cabai, dan beras memicu inflasi Cilacap bulan September. Angka inflasi ini cukup tinggi dibanding tahun lalu.

TRIBUNBANYUMAS/RAYKA DIAH
PANTAU HARGA - Petugas memantau harga bahan pokok di salah satu pasar tradisional di Cilacap, beberapa waktu lalu. Kenaikan harga sejumlah bahan pokok memicu inflasi di Cilacap. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP – Kenaikan harga daging ayam, telur, beras, dan cabai pada September lalu memicu inflasi di Kabupaten Cilacap.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi bulanan pada September 2025 mencapai 0,34 persen, dengan inflasi year-to-date 1,77 persen dan year-on-year menyentuh 2,81 persen.

Kenaikan ini membuat Indeks Harga Konsumen (IHK) naik ke angka 108,67, dari posisi 105,70 pada periode yang sama tahun lalu, menandakan adanya pergerakan harga cukup signifikan di pasar.

Kepala BPS Cilacap Suswandi menjelaskan, lonjakan harga komoditas pangan utama menjadi faktor dominan pemicu inflasi bulan ini. 

"Daging ayam ras, cabai merah, cabai rawit, beras, dan telur ayam ras tercatat sebagai penyumbang terbesar, disusul emas perhiasan yang juga mengalami kenaikan cukup tajam," katanya, Jumat (10/10/2025).

Baca juga: Polresta Cilacap Sikat Habis 11 Maling, Kasus Motor Warga, Printer Sekolah, Hingga Gabah Petani

Suswandi menjelaskan, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama dengan kenaikan tahunan 4,84 persen. 

Diikuti, perawatan pribadi dan jasa lain sebesar 6,94 persen, pendidikan 3,58 persen.

Sementara, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga menyumbang inflasi 2,08 persen.

"Kenaikan harga bahan pokok tersebut masih dalam batas wajar, dipicu oleh pergantian musim dan distribusi pasokan pangan antar daerah yang belum stabil," kata Suswandi.

Selain pangan, kenaikan biaya pendidikan dan kebutuhan jasa pribadi juga memberi tekanan tambahan terhadap angka inflasi Cilacap.

Sektor Rekreasi Menurun

Namun, tidak semua sektor mengalami kenaikan. 

Suswandi menjelaskan, pihaknya mencatat sejumlah kelompok justru mengalami penurunan harga, di antaranya perlengkapan rumah tangga turun 0,65 persen, informasi dan komunikasi turun 0,66 persen, serta rekreasi, olahraga, dan budaya turun 0,34 persen.

"Beberapa harga barang seperti telepon seluler, bensin, dan tarif kereta api juga mengalami penurunan, sehingga ikut membantu menahan laju inflasi agar tetap stabil," jelasnya.

Baca juga: 80 Dapur MBG Siswa di Cilacap Ternyata Belum Ada yang Disertifikasi

Suswandi menyebut, inflasi tahun ini naik dari 1,74 persen pada September 2024 menjadi 2,81 persen pada 2025. 

Namun, situasinya masih dianggap terkendali dan tidak mengkhawatirkan.

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved