TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Kelompok Usaha Bersama (KUB) Desa Bumisari di Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga, dijadikan pilot project Desa Devisa oleh Kementerian Perindustrian RI.
Desa Devisa ini dikembagkan pada klaster gula semut yang memang menjadi potensi di Kabupaten Purbalingga.
Acara dirangkaikan dengan acara penandatanganan nota kesepahaman antara Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian RI yang dilakukan secara daring dari Kementerian Perindustrian RI dan luring di KUB Agro Lestari Bumisari, Senin (30/5/2022).
Dirjen IKMA Reni Yanita menyampaikan selamat atas terpilihnya Desa Bumisari sebagai pilot project Desa Devisa klaster gula semut.
Menurutnya, Kementerian Perindustrian RI akan mendukung dan melakukan pendampingan bagi perkembangan IKM gula semut Purbalingga agar terus eksis dan bisa mempertahankan kualitas.
"Kami, dari Kementrian Perindustrian RI, akan mendampingi sentra gula semut di Purbalingga, khususnya Desa Devisa Bumisari, untuk terus eksis dan mempertahankan kualitas," katanya dalam rilis yang diterima Tribunbanyumas.com, Senin.
Baca juga: Dukung Pembangunan Masjid Jami Babussalam, Bupati Purbalingga Janjikan Hibah Rp 50 Juta di 2023
Baca juga: Sembilan PKL di Purbalingga Kena Tegur, Tertangkap Tangan Jualan di Lokasi Steril Pedagang Kaki Lima
Baca juga: 245 Calon Jemaah Haji Purbalingga Ikuti Manasik, Berangkat dalam 2 Kloter Mulai 1 Juli 2022
Dia menambahkan, Kementrian Perindustrian RI bersama LPEI juga berkewajiban memberikan informasi tentang ekspor kepada pelaku usaha.
Banyak dari pelaku usaha yang tidak tahu prosedur melakukan ekspor, khususnya terkait pembiayaan, yang memang tidak sedikit.
"Kami memberikan informasi kepada pelaku usaha, informasi bagaimana caranya ekspor karena banyak pelaku usaha yang sebenarnya ingin ekspor tapi tidak tahu caranya," jelasnya.
Sementara, Direktur LPEI Riyani Tirtoso menyampaikan, fungsi LPEI tidak hanya memberikan pembiayaan ekspor akan tetapi fungsi penjaminan dan juga proteksi ketika importir gagal bayar.
Pada kegiatan tersebut, LPEI juga bertindak sebagai pembimbing daya saing Desa Devisa Bumisari agar bisa mempertahankan dan meningkatkan daya saing sehingga keberlanjutan klaster gula kelapa terus berkembang.
"Kami juga melakukan proteksi jika importir gagal bayar sehingga keberlanjutan Desa Devisa Bumisari bisa berkembang," terangnya.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan terima kasih dan bangga karena Bumisari dipilih menjadi Desa Devisa klaster gula semut.
Dirinya berharap, hal tersebut menjadi awal kesejahteraan penderes di Purbalingga yang berjumlah kurang lebih 20 ribu penderes.
"Selama ini, KUB hanya menjadi pemasok bagi eksportir. Lewat kegiatan ini, semoga bisa langsung melakukan ekspor sehingga kesejahteraan menjadi semakin meningkat," harapnya. (Tribunbanyumas/jti)
Baca juga: Nasi Pecel Mbah Jito Blora Tak Pernah Sepi Pembeli. Saat Hari Libur, Antrean Sampai Pakai Nomor
Baca juga: Tepergok Curi Motor Petani Cabai, Warga Jipang Brebes Nyaris Babak Belur Dihajar Massa
Baca juga: Sopir Pengantar Barang Tewas di Dalam Mobil di Kauman Lama Banyumas, Diduga Kena Serangan Jantung
Baca juga: Harga Emas Antam di Pegadaian Pagi Ini, Senin 30 Mei 2022: Rp 1.025.000 Per Gram