Kuliner Blora
Nasi Pecel Mbah Jito Blora Tak Pernah Sepi Pembeli. Saat Hari Libur, Antrean Sampai Pakai Nomor
Nasi pecel merupakan makanan yang mudah dijumpai di Blora. Biasanya, warga menyantap nasi pecel sebagai menu sarapan atau makan pagi.
TRIBUNBANYUMAS.COM, BLORA – Nasi pecel merupakan makanan yang mudah dijumpai di Blora. Biasanya, warga menyantap nasi pecel sebagai menu sarapan atau makan pagi.
Yang membedakan nasi pecel di Blora dengan daerah lain adalah penyajiannya di atas pincuk godong (daun) jati.
Seperti diketahui, Blora dikenal sebagai daerah yang memiliki wilayah hutan jati.
Tak heran, banyak warga menggunakan daun jati sebagai pembungkus makanan.
Satu di antara warung nasil pecel godong jati yang banyak dikunjungi warga adalah warung nasi pecel Mbah Jito.
Warung legendaris ini berada di pinggir Jalan Rel Ban di Kelurahan Kedungjenar, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora.
Juminten, karyawan dari Warung Pecel Mbah Jito mengungkapkan, warung buka setiap hari, mulai pukul 06.00 sampai 12.00 WIB.
"Kalau hari libur dan Minggu, malah ramai. Sampai pakai nomor antrean," ucapnya saat ditemui di warung, Minggu (29/5/2022).
Baca juga: Selewengkan Uang Rp 3 M, Sepasang Polisi Blora Akan Diadili 30 Mei Mendatang di Tipikor Semarang
Baca juga: Batik Motif Corona Karya Difabel Blora, Laris Manis Kala Pandemi Covid-19
Baca juga: Raih Medali di SEA Games 2022, Dua Atlet Angkat Besi dari Blora Dapat Bonus Rp 65 Juta dari Pemkab
Setiap hari, Juminten melayani pelanggan bersama dua pegawai lain.
Menurut Juminten, pelanggan warung tersebut datang dari berbagai kalangan, termasuk pejabat kabupaten setempat.
"Pegawai negeri, karyawan swasta, hingga wisatawan luar kota, sering juga mampir ke sini. Bupati atau wakil bupati Blora juga pernah," bebernya.
Menurut Juminten, warung pecel tersebut beroperasi sejak tahun 1992.
Saat ini, warung tersebut dikelola generasi kedua karena Mbah Jito sudah meninggal.
"Ada tiga paket nasi yang bisa dipesan. Nasi pecel porsi kecil Rp 6 ribu, porsi sedang Rp 7 ribu, dan untuk porsi jumbo disertai sambal, hanya Rp 12 ribu," jelasnya.

Firman, warga Kecamatan Jepon yang merupakan pelanggan warung pecel Mbah Jito mengaku, sering sarapan di warung tersebut beberapa teman.