Berita Banyumas
Sopir Pengantar Barang Tewas di Dalam Mobil di Kauman Lama Banyumas, Diduga Kena Serangan Jantung
Seorang sopir berinisial D (56), ditemukan meninggal di dalam mobil boks yang terparkir di samping balai desa lama, Purwokerto Timur, Banyumas, Senin.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Seorang sopir berinisial D (56), ditemukan meninggal di dalam mobil boks bernomor polisi D 8417 DQ yang terparkir di samping balai desa lama, Jalan Mochamad Ikshan, Kelurahan Purwokerto Lor, Kecamatan Purwokerto Timur, Banyumas, Senin (30/5/2022).
Warga Gunung Sanggar, Kecamatan Bandung Barat, Bandung, tersebut ditemukan tewas sekira pukul 08.30 WIB.
"Ketika saya mau berangkat ke pasar, orang ini masih duduk. Setelah pulang dari pasar, ada karyawan membangunkan, suruh memindahkan mobilnya. Tapi, posisi sudah telentang. Saat saya mendekat, ternyata sudah meninggal," jelas Syaeful Rohyani (50), seorang saksi mata, Senin.
Lokasi tersebut memang dekat dengan pasar sehingga saat kejadian, ramai warga yang beraktivitas.
Mengetahui sopir sudah meninggal, warga sekitar kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek setempat.
"Ketika tukang parkir menyuruh memindahkan mobilnya tapi posisi sudah meninggal, padahal muatan masih belum dibongkar," imbuhnya.
Baca juga: Ganjar Sempat Terkejut Dengar Kabar Duka Mantan Ketua PBNU KH Abbas Muin Banyumas
Baca juga: Sidak Pasar, Forkopimda Banyumas Temukan Harga Minyak Goreng Curah Lebihi HET. Ini Alasan Pedagang
Baca juga: Dukung Pemberdayaan UMKM Banyumas, Rektor UMP Dinobatkan sebagai Rektor Inspiratif dari Aspikmas
Baca juga: Patok Angka Stunting di Banyumas Turun, Bupati Husein Targetkan 2024 Tinggal 14 Persen
Saksi lain, Siti (50), menambahkan, sopir sempat sarapan dan mengobrol dengannya.
"Sudah sarapan, sudah cerita-cerita, terus istrahat di situ. Ketika dibangunin untuk dibongkar muatannya, tahu-tahunya sudah meninggal," kata dia.
Sementara, Panit Opsnal Polsek Purwokerto Timur Ipda Darmanto mengatakan, sopir meninggal diduga karena mengalami serangan jantung.
Darmanto bercerita, kematian D pertama kali diketahui oleh karyawan Gudang Herkules.
D memang dalam tuga mengantar barang ke gudang tersebut.
Namun, saat tiba, gudang belum buka.
Masuntung (50), pegawai Gudang Herkules yang tiba di gudang sekira pukul 07.15 WIB, sempat bertemu D dan bersalaman.
Saat itu, D masih duduk di dalam mobil dalam posisi duduk.
Sekitar pukul 08.30 WIB, datang Nazarudin yang merupakan karyawan lain Gudang Herkules dan berniat membuka gudang.