Berita Ekonomi Bisnis

Tak Terpengaruh Pandemi, Perusahaan di Banyumas Ini Tetap Bisa Ekspor Emping Melinjo ke Arab Saudi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pekerja PT Lestari Jaya Bangsa, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas sedang mengangkat mi sohun setelah selesai proses jemur, pada Jumat (4/12/2020).

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Perusahaan makanan dan produk herbal, PT Lestari Jaya Bangsa asal Kabupaten Banyumas dapat tetap mengekspor produknya ke luar negeri meskipun di tengah pandemi Covid-19.

Ada tiga produk utama yang diekspor ke pasar global.

Yaitu emping melinjo, mi telor, dan mi sohun dengan nilai Rp 500 juta.

Produk-produk tersebut dipasarkan ke Arab Saudi.

Baca juga: Dindik Banyumas Bakal Perpanjang PJJ hingga Tahun Depan Jika Kasus Covid-19 Masih Tak Terkendali

Baca juga: Dipimpin Sekda, ASN di Pemkab Banyumas Mulai Sosialisasikan Prokes Covid-19 ke Warga Komorbid

Baca juga: Selama Wabah Covid-19, Pemkab Banyumas Sudah Lakukan Swab kepada 26.500 Orang

Baca juga: Banjir Akibat Luapan Sungai Serayu di 12 Desa di Banyumas Surut, Warga Mulai Bersih-bersih Rumah

Kepala Dinperindag Kabupaten Banyumas, Yunianto berharap, dengan ekspor perdana PT Lestari Jaya Bangsa dapat berdampak pada ekonomi Banyumas dan nasional.

"Tentu ini menjadi momentum agar ekonomi tetap tumbuh, dan mendukung ekonomi Banyumas dan nasional," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (4/12/2020).

Sementara itu dukungan dan selamat juga datang dari Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UMKM Kabupaten Banyumas, Joko Wiyono.

Dia mengatakan, kesuksesan PT Lestari Jaya Bangsa tembus pasar global dapat menjadi inspirasi bagi yang lainnya.

"Tentu ini bisa menjadi referensi UMKM lain di masa pandemi bisa bertahan dan mempunyai nilai tambah."

"Selain itu para pengusaha agar terusĀ  berkomitmen mengembangkan kreasi dan tetap mempertahankan karyawan," ujarnya.

Komisaris PT Lestari Jaya Bangsa, Siti Halimah mengatakan, tidak hanya produk mi telor dan emping melinjo yang akan diekspor.

Akan segera menyusul produk lain seperti gula Jawa, kerupuk bawang, dan kerupuk udang.

"Alhamdulilah omset meningkat dan tidak merumahkan bahkan bisa menambah karyawan 20 persen," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (4/12/2020).

Halimah berharap bukan hanya produk makanan yang diekspor, tetapi jamu herbal miliknya juga dapat tembus pasar global.

"Sebenarnya produk yang pertama saya rintis adalah jamu herbal."

Halaman
12

Berita Terkini