Penanganan Corona

Lima Jam Sudah Diketahui Hasilnya, RSUD Karanganyar Siapkan Penerapan Rapid Swab Antigen

Penulis: Agus Iswadi
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang petugas kesehatan sedang menunjukkan ruang isolasi pasien Covid-19 di RSUD Karanganyar, Sabtu (14/11/2020).

TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - RSUD Karanganyar mulai mempersiapkan penggunaan rapid swab antigen untuk mempercepat diagnosis awal pasien yang memiliki gejala Covid-19. 

Dirut RSUD Karanganyar, Iwan Setiawan Adji menyampaikan, kecepatan dalam melakukan diagnosis awal bagi pasien dengan gejala Covid-19 masih menjadi kendala.

Mengingat waktu yang cukup lama dalam melakukan diagnosis tersebut ternyata memunculkan ketidaknyamanan bagi pasien maupun tenaga kesehatan. 

Sedangkan dalam melakukan diagnosis awal pasien bergejala Covid-19 selama ini menggunakan swab dan untuk mengetahui hasilnya membutuhkan waktu cukup lama. 

Baca juga: Kisah Bambang Siamto, Sopir Ambulans Jadi Relawan Pemulasaran Jenazah Pasien Covid-19 di Karanganyar

Baca juga: Satu Pegawai Puskesmas Colomadu I Hasilnya Belum Keluar, DKK Karanganyar: Masih Uji Laboratorium

Baca juga: Angka Usulan UMK Karanganyar 2021 Belum Finish, Apindo dan Serikat Buruh Masih Saling Ngotot

Baca juga: Satu Kali Dapat Rp 250 Ribu di Karanganyar, Insentif Petugas Pemulasaran Jenazah Sedang Diproses

"Kendala kami itu tentang diagnosis awal pasien bergejala, itu kan harus swab."

"Sedangkan hasilnya keluar sekira 3 hari."

"Selama 3 hari ini, kami tidak tahu ini benar-benar Covid-19 atau tidak."

"Ini sering membuat pasien dan karyawan resah."

"Kalau merawat pasien yang sudah jelas penangananya tidak terlalu tegang," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (14/11/2020).

Menurutnya, rapid swab antigen diklaim memiliki keakuratan diagnosis mencapai 90 persen atau mendekati hasil swab.

Namun perbedaannya meski secara teknis pengambilan sampel sama seperti swab test, rapid swab antigen hasilnya lebih cepat diketahui. 

"Kami ada pemikiran hendak menggunakan rapid swab antigen."

"Itu pemeriksaan yang hampir sama dengan swab."

"Jadi kami cek antigen dari virus, kalau tingkat keakuratan, menurut dokter ahli patologi klinik kami, itu hampir 90 persen."

"Tidak sampai 5 jam sudah ada hasil," jelasnya. 

Iwan menjelaskan, rumah sakit dapat melakukan pengecekan sampel secara mandiri tanpa harus mengirim sampel ke rumah sakit lain dan tentunya antre.

Lanjutnya, dengan mempercepat diagnosis awal dapat membantu dalam pengambilan keputusan atau penanganan pasien. 

Begitu juga efisiensi ruang perawatan pasien Covid-19.

Dia mengungkapkan, rapid swab antigen akan digunakan pada pasien bergejala Covid-19 yang membutuhkan penanganan khusus.

Seperti pemeriksaan secara mandiri atau tindakan operasi.

Iwan menuturkan, saat ini pihak RSUD Karanganyar sedang menggodok aturan dan kesiapan peralatan untuk metode rapid swab antigen. 

Kabid Penunjang Medis dan Non Medis RSUD Karanganyar, Katarina Iswati menambahkan, pengambilan sampel rapid swab antigen sama seperti swab.

Yakni lendir yang diambil melalui lubang hidung.

Terkait tenaga kesehatan dan ruangan untuk pengambilan dan pengecekan di RSUD Karanganyar sudah siap. 

"Ya itu sama tekniknya seperti swab, diambil sampel dari bagian hidung tapi bedanya ada alat khususnya."

"Kalau swab itu pakai PCR, yang baru kami siapkan ini alatnya," ucapnya. (Agus Iswadi)

Disclaimer Tribun Banyumas

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Baca juga: Diajari Bertani, Mantan Napi Binaan Bapas Purwokerto Kelola Rumah Penyulingan Minyak Sereh

Baca juga: Dua Dokter Gigi RSGM Positif Covid-19, Begini Pernyataan Pihak Unsoed Purwokerto

Baca juga: Uji Coba KBM di SMPN 6 Purwokerto Tidak Dilanjutkan Mulai Besok Selasa, Satu Guru Positif Covid-19

Baca juga: Uang Hasil Penjualan Mobil Tak Diserahkan ke Rekan Usaha, Warga Purwokerto Selatan Dipolisikan

Berita Terkini