Penanganan Corona
Kisah Bambang Siamto, Sopir Ambulans Jadi Relawan Pemulasaran Jenazah Pasien Covid-19 di Karanganyar
Selain sebagai sopir ambulans Puskesmas di wilayah Karanganyar, Bambang Siamto juga turut menjadi relawan pemulasaran jenazah pasien Covid-19.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - Suara sirine ambulans tentu sudah tidak asing lagi bagi laki-laki berusia 51 tahun ini, Bambang Siamto.
Laki-laki berkacamata itu, selain sebagai sopir ambulans Puskesmas di wilayah Karanganyar juga turut menjadi relawan pemulasaran jenazah pasien Covid-19.
Di sela pekerjaannya mengantar pasien rujukan ke rumah sakit, Bambang terpanggil untuk ikut serta dalam pemulasaran jenazah.
Baca juga: Insentif Nakes Tahap Kedua Sudah Cair, DKK Karanganyar: Berkas 14 Puskesmas Sudah Lengkap
Baca juga: SPALD-T Dibangun di Tanah Kas Desa, Kurangi Pencemaran Limbah Rumah Tangga di Karanganyar
Baca juga: Pemkab Banyumas Pertimbangkan Tambah 10 Sekolah Pelaksana Uji Coba PTM, Ini Alasannya
Baca juga: Status Tanggap Darurat Covid-19 Diperpanjang Lagi di Banyumas, Kali Ini Hingga Akhir November
Dirinya kerap ikut membantu tim pemulasaran jenazah dari BPBD Kabupaten Karanganyar saat melakukan pemakaman.
Dirinya juga beberapa kali membantu tim pemulasaran jenazah di luar daerah Karanganyar.
"Saya hanya membantu."
"Biasanya dari pihak rumah sakit langsung telepon BPBD Kabupaten Karanganyar."
"Tergantung nanti saya bagian mengangkat peti atau menurunkan (ke liang lahat menggunakan tali)," kata ayah dua anak itu kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (7/11/2020).
Risiko terpapar virus Covid-19 tidak mengecilkan niat Bambang untuk dapat melakukan kegiatan sosial tersebut.
Protokol kesehatan tetap dijalankannya selama terjun dalam proses pemulasaran jenazah.
Tidak hanya itu, dirinya juga selalu menyiapkan baju ganti di dekat kamar mandi sebelum berangkat bertugas.
Sehingga ketika selesai bertugas langsung dapat membersihkan diri dan meminimalisir kontak dengan anggota keluarga.
Saat mengikuti pemulasaran jenazah, dirinya selalu mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa hazmat, sepatu boot, masker, kacamata, sarung tangan, dan helm.
Seusai pemakaman, hazmat, masker, dan sarung tangan lantas dibakar di tempat.
Usia Bambang yang kini menginjak setengah abad juga tidak menjadi kendala selama mengikuti pemulasaran jenazah.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/relawan-pemulasaran-jenazah-karanganyar.jpg)