Penanganan Corona

Pengungsi Lereng Gunung Merapi Terus Bertambah, Tiga Orang di Magelang Reaktif Corona

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau lokasi pengungsian yang menerapkan pembatasan dengan bilik bersekat triplek di Kabupaten Magelang, Jumat (6/11/2020).

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Ratusan warga Jawa Tengah yang berada di lereng Gunung Merapi telah mengungsi.

Warga di tiga daerah yakni Kabupaten Klaten, Magelang, dan Boyolali yang selama hidup di lereng gunung aktif ini.

Meskipun Gunung Merapi masih berstatus level III atau siaga, warga sudah bersiap menghadapi kemungkinan terburuk, yakni erupsi.

Baca juga: Mengapa Kabupaten Tegal Jadi Idola Investor dalam Negeri di Jateng? Kuartal III Serap Rp 7 Triliun

Baca juga: Rampung Akhir Tahun Ini, Bazar Bisnis Center Batang Bakal Ditempati 44 Pelaku UMKM

Baca juga: Sempat Timbulkan Polemik, Begini Kabar Terbaru Rencana Pembangunan Islamic Center di Batang

Baca juga: Empat Pegawai Positif Covid-19, Dispendukcapil Kota Semarang Optimalkan Layanan Online

BPBD Jateng mencatat jumlah pengungsi terus bertambah.

Sampai Senin (9/11/2020), tercatat ada 961 warga dari berbagai desa di kaki gunung yang telah mengungsi.

Plh Kepala BPBD Jateng, Syafrudin mengatakan, warga yang diungsikan berasal dari kelompok rentan.

Yakni golongan lansia, ibu hamil, balita, dan anak- anak.

"Mereka diungsikan secara bertahap ke daerah aman."

"Dari 961 warga yang saat ini sudah mengungsi, 175 warga di Klaten, sisanya di daerah lain," jelasnya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (9/11/2020).

Terkait berapa lama para warga akan berada di tempat pengungsian, ia mengatakan belum pasti.

Sembari menunggu perkembangan gunung yang juga terletak di Provinsi DIY.

Dia memperkirakan jika Gunung Merapi berstatus awas atau level III, pengungsi akan lebih banyak lagi.

Meskipun demikian, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah tempat untuk pengungsian.

Tentunya dengan menerapkan standar protokol kesehatan ketat.

Di Magelang misalnya, pengungsi dipisah dengan sekat- sekat tripleks untuk mengantisipasi penularan Covid-19.

Karena masih pandemi, warga yang akan mengungsi juga dilakukan tes cepat atau rapid test virus corona.

"Sebelum masuk mereka jalani rapid test."

"Di Magelang ada tiga pengungsi yang reaktif, dan sekarang sudah di-swab dan dirawat di rumah sakit."

"Untuk update perkembangannya, kami belum mendapat laporan," katanya.

Terkait logistik, Syafrudin menerangkan semuanya masih aman.

Beberapa daerah sudah di-drop logistik dari Pemprov Jateng.

"Logistik sudah kami dorong ke Magelang dan Klaten."

"Insya Allah masih aman," terangnya.

Terkait jalur evakuasi warga, Syafrudin mengatakan semuanya dalam kondisi baik.

Memang ada beberapa yang rusak, namun masih bisa dilalui kendaraan untuk evakuasi. (Mamduh Adi)

Disclaimer Tribun Banyumas

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Baca juga: Mengintip Rumah Produksi Shuttlecock di Kota Tegal, Sehari Tetap Bisa Produksi 100 Slop

Baca juga: Tahun Anggaran 2021, Tiga Sektor Ini Jadi Fokus Pemkot Tegal Pulihkan Ekonomi

Baca juga: Korban Dapat Petunjuk Siapa Pembobol Rumahnya di Banjarnegara, Bajunya Sedang Dijemur Tetangga

Baca juga: Biaya Urus Sertifikat PTSL Maksimal Cuma Rp 300 Ribu, Bupati Kebumen: Ganti Patok dan Materai

Berita Terkini