Berita Pendidikan

Lima Sekolah Sudah Mulai Simulasi KBM Tatap Muka, Termasuk SMK Jateng Purbalingga

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tinjauan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di SMK Negeri 1 Temanggung dalam penerapan simulasi KBM tatap muka, Kamis (10/9/2020).

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG – Selama dua bulan atau periode September hingga Oktober 2020, Disdikbud Jateng telah melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di tujuh sekolah yang tersebar di tiga kabupaten/kota.

"Kami sudah melakukan uji coba KBM tatap muka di Kabupaten Wonosobo, Temanggung, dan Tegal."

"Totalnya ada tujuh sekolah," kata Kabid Pembinaan SMA Disdikbud Jateng, Syamsudin Isnaini kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (8/10/2020).

Galakkan Jogo Santri di Jateng, Gus Yasin Minta Ponpes Mau Lakukan Lockdown

Tekan Angka Kematian di Jateng, Ganjar Minta RS Rujukan Beri Perhatian Serius Pasien Komorbid

Spanduk Kotak Kosong Dicopot Warga di Kebumen, Ini Komentar Bawaslu Jateng

Gubernur Ganjar Klaim Jateng Sudah Susun Peta Bencana, Hadapi Musim Penghujan Hingga Maret 2021

Syamsudin menyebut, tahapan uji coba ini pihaknya memberikan ruang kepada teman-teman di satuan pendidikan untuk bisa simulasi selama dua pekan.

Tentunya pula wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Sebelum KBM tatap muka, pihaknya sudah meminta sekolah untuk menyiapkan diri dengan maksimal 3 rombel dalam satu hari.

Simulasi selama dua pekan ini pihaknya dan anggota dewan juga sudah melakukan monitoring, meninjau, dan evaluasi.

Dari hasil evaluasi, sebesar 97 persen dari sejumlah anak-anak 120 di masing-masing sekolah orangtua mendukung.

Sementara untuk penerapan protokol kesehatan sudah capai 95 persen.

"Kami juga mengecek bagaimana interaksi komunikasi antara orangtua dan guru pada saat mempersiapkan tatap muka."

"Bagaimanapun juga komunikasinya baik dan bisa diterima oleh seluruh pihak, terutama para orangtua siswa," katanya.

Sebelum dilakukan KMB tatap muka, Syamsudin mengatakan, pihak orangtua telah diundang ke sekolah.

Termasuk dilakukan tracing izin orangtua yang menjadi syarat mutlak anak-anak dapat bersekolah.

Selain itu juga dilakukan tracking jarak yang paling dekat ke sekolah.

Kendaraan anak-anak ketika ke sekolah juga dalam pengawasan, anak-anak diminta menggunakan kendaraan pribadi atau diantar.

"Kami cek naik kendaraan apa, kalau kendaraan umum tidak boleh."

"Yang boleh kendaraan pribadi atau diantar orangtua guna menjaga kesehatan," lanjut Syamsudin.

Pihaknya juga melihat efektivitas KBM tatap muka selama dua pekan setelah hampir tujuh bulan tidak dilakukan.

Hasilnya baru 70 persen dan itu disampaikan anak-anak dalam tahap penyelesaian ditambah KBM hanya 3-4 jam dalam sehari.

"KBM tatap muka setelah sekian lama memang memberi pengalaman baru kepada anak-anak dengan pembelajaran sebelumnya, mereka 98 persen sudah paham dengan new normal," katanya.

Simulasi KBM Tatap Muka Dilanjut Pekan Depan, Gubernur Jateng: Jumlah Siswa dan Sekolah Ditambah

11 Oktober Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Purwokerto, Berlangsung Selama Delapan Detik

Triyono Sudah Berganti Nama, Napi Kasus Penipuan Berkedok MLM Ditangkap Tim Kejari Purwokerto

DPO 10 Tahun Akhirnya Tertangkap di Secang Magelang: Kajari Purwokerto: Kasus Penipuan Mirip MLM

Syamsudin mengatakan, dari jumlah siswa yang masuk 98 anak dalam keadaan sehat.

Dia menyampaikan, ada beberapa anak dipulangkan karena suhu badan di atas normal.

Mereka yang kedapatan menggunakan kendaraan umum ketika ke sekolah juga dikembalikan.

Tujuh Sekolah Mulai KBM Tatap Muka

Setelah melakukan evaluasi hasil simulasi, ketujuh sekolah tersebut melakukan simulasi tersebut, per Senin (5/20/2020) sudah memulai KBM tatap muka.

"Kami sudah izinkan ketujuh sekolah itu untuk KBM tatap muka secara terbatas."

"Untuk mengembangkan, kami akan uji coba lagi di lima sekolah boarding di Jawa Tengah."

"Yaitu SMK Jateng Semarang, SMK Jateng Pati, SMK Jateng Purbalingga, SMA Pradipta Boyolali, dan SMA Taruna Nusantara Magelang," terangnya.

Karena sudah memenuhi syarat, kelima sekolah tersebut juga sudah dimulai uji coba KBM tatap muka sejak Senin (5/10/2020).

Syamsudin mengatakan, secara bertahap dan berkelanjutan pihaknya akan terus mengembangkan jumlah anak dan panjangnya waktu tatap muka.

Syamsudin mengatakan, apabila dalam proses KBM tatap muka daerah tersebut masuk wilayah zona merah langsung akan dihentikan terlebih dahulu.

"Dari pejabat setempat kalau melarang, akan kami tutup."

"Semisal ada satu terindikasi positif langsung berhenti, tujuh hari selanjutnya baru bisa dimulai lagi."

"Jadi pola-pola ini akan kami tanamkan di lapangan," lanjut dia.

Dikatakanya, Disdikbud Jateng saat ini telah menyiapkan 13 wilayah untuk dua sekolah SMA atau SMK menggelar simulasi KBM tatap muka.

Target lain yakni pada Januari 2021 seluruh daerah di Jawa Tengah sudah terwakili dalam simulasi KBM tatap muka itu. (Mahfira Putri Maulani)

Pemuda Asal Kebumen Ini Ngaku Kulakan Pil Koplo dari Jakarta, Tinggal Telepon Barang Dikirim

Tekan Kasus Covid-19, Dinkes Kabupaten Semarang Makin Gencar Terapkan Pola 3T

Asyik, Bantuan untuk UMKM di Purbalingga Sudah Mulai Cair, Disalurkan Melalui BRI

Perlu Dipahami, Ini Syarat Korban Kecelakaan Lalu Lintas Dapat Jaminan Kesehatan

Berita Terkini