TRIBUNBANYUMAS.COM, UNGARAN - Pemkab Semarang tak menerima 48.335 paket sembako bantuan sosial (bansos) bagi warga Kabupaten Semarang terdampak virus corona dari Pemprov Jateng.
Hal itu pun disesalkan Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Semarang, Pujo Pramudjito.
Pujo mengatakan, Pemkab Semarang tak mendapatkan paket sembako dari Pemprov Jateng disebabkan karena tak segera mengajukan data penerima bantuan ke provinsi.
Data rasionalisasi tak dikirim hingga batas waktu yang telah ditentukan.
• Masuk Jakarta Tanpa SIKM, 20 Pekerja Bangunan Asal Tegal dan Banyumas Terancam Bayar Rp 1,2 Juta
• Begini Cara Urus Surat Keterangan Bebas Covid-19, Berikut Biaya Mandiri di Rumah Sakit
• Silakan Akses Link Ini, Jika Belum Dapat Bantuan Sembako, Warga Jateng Tinggal di Jabodetabek
• Klaster Baru Covid-19 Bermunculan di Kota Semarang, Hendi: Itu Hasil Swab, Bukan Lagi Rapid Test
"Menurut kami, dalam hal ini Pemkab Semarang telah lalai dan tak serius menanggapi jatah kuota Pemprov Jateng ke Kabupaten Semarang."
"Padahal data awal, jumlahnya mencapai 48.335 paket sembako," jelas Pujo kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (3/6/2020).
Ia bersama rekan-rekan di tingkat legislatif pun menyayangkan hal tersebut.
Sebab, apabila data penerima bantuan bisa dikirim ke Pemprov Jateng dan paket sembako didapatkan, akan menghemat APBD Kabupaten Semarang.
"Karena 48.335 paket sembako itu nilainya mencapai Rp 10 miliar."
"Jika didapatkan, tentu sangat membantu dan menghemat APBD Kabupaten Semarang."
"Sehingga uang tersebut bisa dialihkan penggunaannya untuk hal lain," jelas Pujo.
Namun karena tak mendapatkan paket sembako dari Pemprov Jateng, lanjutnya, Pemkab Semarang harus mengeluarkan dana APBD.
Yakni untuk memberikan paket sembako bagi masyarakat Kabupaten Semarang terdampak virus corona.
"Sangat disayangkan kelalaian ini."
"Kalau sudah tercover dari Pemprov Jateng, Pemkab Semarang kan tak perlu mengeluarkan dana tersebut," katanya.
Menurut dia, saat ini sesuai data Dinsos Kabupaten Semarang, bantuan tahap satu paket sembako ke masyarakat terdampak virus corona mencapai 120.310 orang.
Dari jumlah itu Pemkab Semarang masih kekurangan sekira 17.000 paket sembako.
"Dan itu harus dipenuhi karena sesuai data dari masing-masing desa dan berdasarkan klarifikasi pemdes," paparnya.
Maka pihaknya berharap Pemkab Semarang segera mencarikan solusi terhadap masalah tersebut.
• Kemenag Jateng Batal Berangkatkan 30.091 Calon Jamaah Haji, Digeser Tahun Depan
• Pencabulan Anak Bawah Umur di Banyumas, Organ Vital Mereka Diraba-raba Pelaku Saat Mandi di Sungai
• Teror Pocong di Purbalingga Belum Berakhir, Kali Ini Warga Desa Munjul Temukan Kain Kafan di Jalan
• Lokawisata Baturraden dan Hutan Pinus Limpakuwus Siap Sambut New Normal
Sudah Diajukan Sejak April
Terpisah, Bupati Semarang, Mundjirin mengatakan, telah mengajukan data penerima bantuan sosial terdampak virus corona ke Dinsos Provinsi Jawa Tengah beberapa bulan lalu.
Pengajuan tersebut sudah mencakup nama dan alamat penerima bantuan terdampak di Kabupaten Semarang.
"Sejak April 2020 kami telah mengajukan data penerima," papar Mundjirin.
Pernyataan itu pun diamini Sekda Kabupaten Semarang, Gunawan Wibisono.
Pihaknya membantah apabila Pemkab Semarang lalai terkait tak mendapatkan paket bansos dari Pemprov Jateng.
Menurut Gunawan, pihaknya sudah melaporkan data penerima bantuan terdampak virus corona sejak April 2020.
"Pada minggu pertama April 2020, atas perintah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, kami diminta melaporkan data warga terdampak virus corona di Kabupaten Semarang."
"Diminta hari itu juga mengusulkan data by name by address," jelas Gunawan kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (3/6/2020).
Maka pihaknya langsung berkoordinasi dengan Dinsos Kabupaten Semarang mengumpulkan data tersebut.
Pihaknya menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai data acuan penerima bantuan sosial.
Sebab data tersebut sudah by name by address.
• Gegerkan Warga Dua Kecamatan, Polres Purbalingga Buru Penyebar Isu Pocong
• Mujahidin Ditemukan Tak Bernyawa, Korban Hanyut Susur Sungai Luk Ulo Kebumen
• Dikarantina 24 Jam di Gedung Korpri, Bagi Warga Purbalingga Tidak Gunakan Masker
• Begini Kondisi Masyarakat Desa Tipar Kidul Banyumas, Pasca Pemudik Dinyatakan Positif Covid-19
"Data itu ada sekira 90 ribu nama. Kami juga menambahkan 20 ribu nama masyarakat Kabupaten Semarang terdampak virus corona di luar DTKS," paparnya.
Dari 90 ribu nama sesuai DTKS, Gunawan menjelaskan, yang mendapatkan bantuan pangan non tunai (BPNT) dari Kemensos tercatat 45 ribu nama.
Kemudian Kemensos juga memberi tambahan kuota bantuan sosial kepada 16 ribuan lainnya.
"Sehingga data DTKS yang belum mendapatkan bantuan ada sekira 28 ribu."
"Ditambah data di luar DTKS yakni 20 ribu, menjadi jumlahnya 48.335."
"Data itu yang kami kirim ke Pemprov Jateng," jelasnya.
Namun Gunawan mengatakan, pihaknya tak mendapatkan informasi kapan paket bansos dari Pemprov Jateng akan dikirim.
Ditambah, Kemensos selanjutnya kembali menambah bantuan sosialnya melalui perluasan bantuan sosial tunai (BST) kepada 28 ribu warga Kabupaten Semarang.
"Maka tinggal menyisakan 20 ribu data di luar DTKS yang belum mendapatkan bantuan," imbuhnya.
Setelah itu, 20 ribu nama di luar DTKS itu kemudian menurutnya diberikan bantuan dari Dinsos Kabupaten Semarang menggunakan dana APBD.
"Saat ini terealisir untuk total bantuan Pemkab Semarang dari 120 ribu, sudah ada 103 ribu paket yang disalurkan ke masyarakat."
"Masih ada kekurangan 17.010 paket kepada masyarakat Kabupaten Semarang," jelas Gunawan.
Pihaknya mengatakan, karena ada perluasan bantuan dari Kemensos ditambah 20 ribu sisa penerima di luar DTKS dicover menggunakan APBD Kabupaten Semarang.
Maka Pemprov Jateng menganggap data usulan Pemkab Semarang sudah tercover seluruhnya.
"Jadi bukan karena lalai, karena kami sudah mengusulkan data sejak April 2020."
"Mestinya hasil verifikasi dari Pemprov Jateng yang kami tunggu."
"Kami baru tahu apabila Pemprov Jateng sudah mendistribusi bansos tahap satu," jelasnya.
Gunawan pun mengatakan, pihaknya sudah melakukan teleconference dengan Pemprov Jateng, dan berharap agar Pemkab Semarang mendapatkan bantuan tahap dua.
Sebab kuota tahap dua bansos dari Pemkab Semarang sudah dipakai di tahap pertama.
"Untuk Kabupaten Semarang sebenarnya tahap satu menyediakan 50 ribu sembako sesuai anggaran."
"Dalam praktiknya menjadi 120 ribu sembako."
"Akhirnya kami memutuskan karena terdampak corona maka harus kami bantu," jelasnya. (Akbar Hari Mukti)
• Bukti Pasien Sembuh Kembali Positif Covid-19, Bupati Banjarnegara: Sekeluarga Masuk Klaster Gowa
• Bupati Banjarnegara Bernostalgia dengan Pasien Covid-19 yang Sembuh: Kanca Sekelase Inyong Kiye
• Tenaga Medis RSUD Kalisari Batang Kembali Dinyatakan Positif Corona
• Enam Partai Dipastikan Usung Bison dalam Pilbup Semarang