Berita Purbalingga
Uang Sudah Ada Rp68 Miliar, Tapi Kenapa Perbaikan Jalan di Purbalingga Butuh Waktu?
Wabup Dimas jelaskan alur birokrasi yang rumit, dari perencanaan hingga evaluasi. Tak bisa instan.
Penulis: Farah Anis Rahmawati | Editor: Daniel Ari Purnomo
"Dalam birokrasi memang ada proses yang harus ditempuh baik itu dari proses perencanaan, pelaksanaan, uji, kelayakan, dan lain sebagainya hingga proses evaluasi."
"Ini memang sedikit rumit, sehingga tidak serta merta hari ini diputuskan besok di kerjakan, memang ada mekanismenya."
Penjelasan ini menjawab mengapa perbaikan jalan butuh waktu meskipun uang sudah ada.
Meski begitu, Wabup Dimas memastikan bahwa dengan anggaran Rp68,5 miliar tersebut, perbaikan pasti akan berjalan.
"Tapi Insyaallah karena sudah ada anggarannya, akhir tahun ini insyaallah banyak ruas jalan utama yang akan mulai kami perbaiki," katanya, Rabu (30/7/2025).
Salah satu ruas yang menjadi prioritas utama adalah jalan Karangkabur-Kalitinggar.
Jalan penghubung antara Purbalingga dan Banyumas itu rencananya akan mulai dikerjakan pada bulan Agustus mendatang.
"Insyaallah itu nanti akan jadi prioritas kami," katanya.
Selain karena birokrasi, proses ini juga butuh waktu untuk memastikan kualitas.
Pemkab Purbalingga tidak ingin proyek perbaikan jalan hanya bersifat tambal sulam yang berulang.
Mereka bahkan sedang menguji coba teknologi aspal baru bernama HRSWC agar hasilnya lebih awet.
"Karena kami pengennya kan memberikan kualitas aspal terbaik di Purbalingga."
"Jangan sampai ini jadi proyek yang mengulang dan sifatnya hanya perbaikan yang berulang, kita pengennya aspal itu ya awet dan tahan lama," katanya.
Jadi, terjawab sudah kenapa perbaikan jalan di Purbalingga butuh waktu.
Di balik penantian warga, ada proses birokrasi dan komitmen untuk memberikan hasil terbaik yang sedang berjalan.
| BPKP Evaluasi Progam MBG di Purbalingga, Tiga Sekolah Jadi Sampel |
|
|---|
| Batik Naga Tapa Purbalingga Terlahir Lagi, Kini Punya Desain Lebih Modern |
|
|---|
| Jarang yang Tahu, Usia Hampir Seabad Pabrik Permen Davos Masih Eksis di Purbalingga |
|
|---|
| Satu Persatu Perusahaan di Purbalingga Tumbang, PT Tiga Putra Abadi Resmi Tutup |
|
|---|
| Jual Obat Psikotropika di Purbalingga, Pemuda Aceh Dapat Upah Rp1 Juta Per Bulan dan Uang Makan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.