Berita Banyumas

Trotoar Menara Teratai di Purwokerto Kok Jadi Warung Makan Lesehan? "Diingatkan Malah Nyolot!"

Warga keluhkan trotoar di dekat Menara Teratai Purwokerto yang dijadikan tempat makan lesehan. Saat diingatkan, pedagang malah marah.

Penulis: daniel a | Editor: Daniel Ari Purnomo
Permata Putra Sejati
ASIK TONGKRONGAN: di Jalan Bung Karno "Dalan Anyar" Purwokerto, muda-muda asik nongkrong di sisi barat jalur trotoar dan digunakan sebagai lapak dagangan, Jumat (13/6/2025) malam. Warga keluhkan trotoar di dekat Menara Teratai Purwokerto yang dijadikan tempat makan lesehan. Saat diingatkan, pedagang malah marah. Satpol PP janji akan menertibkan. 

Ketua Paguyuban UMKM Bank Street (BST) Jalan Bung Karno, Ardi Siswanto, dengan jujur mengakui posisi mereka.

"Semua pedagang yang ada di Jalan Bung Karno itu jelas sekali melanggar. Jelas sekali karena pedagang dilarang berjualan di trotoar," katanya kepada Tribunbanyumas.com.

Namun, di balik pengakuan itu, tersimpan sebuah harapan agar pemerintah melihat kontribusi dan realitas pahit yang mereka hadapi.

Ardi menceritakan, nasib para PKL sangat bergantung pada cuaca dan keramaian.

Saat hujan, mereka terpaksa bubar. Di malam sepi, pendapatan terkadang hanya Rp50 ribu, sekadar cukup untuk uang saku anak sekolah.

"Nasib para pedagang PKL itu kasihan," ucapnya lirih.

Ardi menegaskan, para pedagang BST adalah yang pertama kali meramaikan kawasan tersebut saat masih gelap dan sepi.

"Sebelum ada lapak UMKM BST, Jalan Bung Karno sepi. Dengan kata lain, yang menghidupkan pertama kali Jalan Bung Karno adalah kami," imbuhnya.

Berangkat dari sejarah dan investasi yang telah mereka tanamkan secara mandiri—termasuk membangun lapak dengan sponsor—para pedagang menolak wacana relokasi ke shelter yang disiapkan pemerintah di sisi timur jalan.

Menurutnya, konsep shelter tidak sesuai dengan karakter wisata lesehan yang membuat pengunjung betah berjam-jam menikmati suasana kota dan pemandangan Menara Teratai.

"Anggota BST kalau pindah ke shelter itu ya tidak mau, kami membangun di sini sudah lama. Harapan kami, anggota BST yang masih di trotoar itu cukup dirapikan saja, tidak digusur," pintanya.

Meski demikian, Ardi menyadari posisi tawarnya yang lemah.

Ia pasrah dan akan menerima apapun keputusan pemerintah, sembari terus berharap ada solusi yang adil dan manusiawi bagi para pedagang yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari denyut nadi Jalan Bung Karno.

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved