Aksi Demo

Ramai di Media Sosial Coretan ACAB dan 1312 saat Demo di Sejumlah Daerah, Apa Maknanya?

Dilansir dari GQ, ungkapan tersebut sudah muncul sejak awal abad ke-20 di Inggris sebagai jargon buruh dan pekerja yang berhadapan dengan aparat.

Editor: Rustam Aji
REPRO Tempo/Anastasya Lavenia
CORETAN ACAB - Coretan ACAB di Stasiun MRT Istora Mandiri yang dirusak saat aksi demonstrasi pada Jumat, 29 Agustus 2025 di Jakarta, 30 Agustus 2025. 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Aksi massa yang terjadi di sejumlah daerah pada Kamis (28/8/2025) yang berlanjut hingga Sabtu (30/8/2025), menimbulkan sejumlah keprihatinan.  

Aksi mencapai puncak, setelah insiden tragis yang menewaskan pengemudi ojek online, Affan Kurniawan.

Nah, menariknya, di balik aksi massa itu, muncul coretan-coretan ACAB dan 1312.

Slogan itu di jagat X (Twitter) ramai dibahas.

Lalu, apa sebenarnya makna dari coretan ACAB dan kode numerik 1312, yang ditinggalkan oleh para demonstran di sejumlah tempat itu? 

Betulkah itu sebagai simbol perlawanan, yang belakangan banyak digunakan warganet untuk mengekspresikan kekecewaan terhadap aparat kepolisian. 

Seperti dikutip dari Kompas.com, arti ACAB merupakan singkatan dari All Cops Are Bastards

Dilansir dari GQ, ungkapan tersebut bukanlah fenomena baru, karena sudah muncul sejak awal abad ke-20 di Inggris sebagai jargon buruh dan pekerja yang berhadapan dengan aparat. 

Baca juga: Polda Jateng Lakukan Sweeping, 327 Orang Ditangkap di Jalan Pahlawan Semarang

Baca juga: Sri Mulyani Lega Anaknya Diamankan Polisi Dibebaskan, Baru Bisa Bertemu Saat Sore di Mapolda Jateng

Pada dekade 1940-an, tahanan di Inggris kerap menuliskan “ACAB” di pakaian penjara.

Lalu, istilah ini kemudian populer dalam subkultur punk dan skinhead pada 1970–1980-an. 

Bahkan, Band Oi! asal London, The 4-Skins, merilis lagu berjudul “A.C.A.B.” pada 1982 yang membuat frasa tersebut semakin dikenal luas di Eropa. 

Sejak saat itu, ACAB menjadi simbol global perlawanan terhadap tindakan represif aparat keamanan.

Tapi dalam perjalanannya, karena dianggap menghina institusi kepolisian, frasa ini menuai kontroversi di banyak negara. 

Misal, Anti-Defamation League (ADL) di Amerika Serikat, memasukkan ACAB dalam daftar simbol kebencian. 

Sementara itu, di beberapa negara Eropa, orang yang memakai kaus atau menampilkan spanduk dengan tulisan ini bisa dijatuhi denda. 

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved