Berita Purbalingga

Prestasi Terhambat Birokrasi: Kisah Pilu Juara Karate Purbalingga

Atlet Karate SD Juara 1 O2SN Purbalingga gagal ke provinsi karena masalah administrasi. Orang tua mengadu ke bupati karena yang lolos justru juara 2.

|
Penulis: daniel a | Editor: Daniel Ari Purnomo
DOKUMENTASI PRIBADI WARGA
GAGAL KE PROVINSI: Atlet Karate SD Juara 1 O2SN Purbalingga gagal ke provinsi karena masalah administrasi. Orang tua mengadu ke bupati karena yang lolos justru juara 2. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA – Sebuah aduan mengenai hasil Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Purbalingga menjadi sorotan.

Seorang atlet karate putri yang meraih Juara I, berinisial FRL, dilaporkan tidak dapat melanjutkan ke jenjang provinsi karena masalah administrasi.

Aduan ini disampaikan langsung oleh orang tua sang atlet, EL, melalui kanal layanan publik pada Kamis (5/6/2025).

Baca juga: Bom Waktu Sampah Purbalingga Berdetak: 700 Hari Lagi Menuju Krisis Ekologis

Dalam laporannya yang ditujukan kepada Bupati Purbalingga, ia memohon evaluasi atas penyelenggaraan O2SN, khususnya pada cabang olahraga karate.

Kronologi

EL, ibu dari FRL, mengungkapkan kekecewaannya setelah putrinya yang berprestasi sebagai Juara I O2SN Karate Putri tingkat Kabupaten Purbalingga tahun 2025, justru dinyatakan tidak bisa maju ke tingkat selanjutnya.

"Sangat disayangkan anak saya tidak dapat lanjut ke jenjang Provinsi terkait administrasi yang diselenggarakan oleh Panitia Penyelenggara Tingkat Kabupaten," tulis EL dalam aduannya.

Ia mengaku telah berupaya mencari solusi dengan berkoordinasi langsung dengan Dinas Pendidikan Purbalingga.

Namun, usahanya tidak membuahkan hasil.

"Saya sudah berusaha berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Purbalingga tetapi tetap tidak dapat membantu," tambahnya.

Permohonan Evaluasi

Kekecewaan EL semakin mendalam karena posisi anaknya digantikan oleh peraih Juara II, yang kebetulan merupakan teman satu kelas FRL.

Menurutnya, situasi ini berpotensi besar memengaruhi kondisi psikologis sang anak.

"Bagaimanapun dengan kejadian ini pasti akan berdampak pada mental anak saya, ditambah lagi yang lanjut ke jenjang provinsi yaitu Juara II dan masih 1(satu) kelas dengan anak saya," ungkapnya.

Atas kejadian ini, EL memohon secara langsung kepada Bupati Purbalingga untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap panitia dan sistem penyelenggaraan O2SN.

Harapannya, insiden serupa tidak terulang di masa depan dan seleksi atlet berbakat dapat berjalan adil.

Didisposisikan ke Dindikbud

Berdasarkan data status aduan, laporan yang disampaikan oleh EL telah diterima dan ditindaklanjuti.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved