Berita Purbalingga

Aneh Usai Direnovasi Pasar Bojong Purbalingga Justru Sepi, Nasib Pedagang Kian Tragis

Bahkan los-los pedagang yang sengaja di buat untuk berjualan, kini sudah terlihat kosong

Farah Anis Rahmawati
Pedagang — Dina, salah satu pedagang di Pasar Bojong saat dijumpai di kios dagangannya, Rabu (27/8/2025). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA — Sejak di renovasi di tahun 2013, kondisi Pasar Bojong yang terletak di Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga justru terlihat sepi. 


Jika pada umumnya di pagi hari pasar akan ramai dikunjungi pembeli, situasi sebaliknya justru terjadi di pasar tersebut. 


Sardi, Kepala Pasar Bojong menyatakan, sebelum direnovasi pasar tersebut pernah ramai. Namun setelah direnovasi justru sebaliknya. Bahkan los-los pedagang yang sengaja di buat untuk berjualan, kini sudah terlihat kosong, berdebu dan terlihat usang, karena tidak pernah lagi digunakan dan dirawat. 


"Mereka mengeluh sejak jualan di dalam los dagangan gak laku, kalaupun laku paling hanya berapa, gak sebanding sama modal yang di keluarkan," katanya. 


Ia pun menilai, sepinya pembeli sejak pasar direnovasi karena pembeli tidak mengetahui bahwa ada pedagang yang berjualan di dalam los. 

Baca juga: Pembeli Rumah Mewah di Purwokerto Mengadu ke Peradi, Ternyata Tidak Memiliki IMB


Setelah direnovasi, los para pedagang dibuat berada di belakang kios yang saling berjejer, dan pintu masuk menuju pasar berada di tengah-tengah kios. 


"Pembeli mungkin mengiranya setelah di renovasi Pasar Bojong cuma ada kios, karena pasar nya kan di belakang," ujarnya. 

Pedagang Mundur 

Melihat situasi tersebut, para pedagang yang awalnya berjumlah 74 orang akhirnya memilih untuk mundur dan berpindah ke lokasi yang lain. 


"Tadinya ada 74 orang yang jualan disini, cuma mungkin pas direnovasi mereka kan pindah dan di pasar lain itu mungkin lebih ramai, pas tau disini sepi jadinya mereka gak mau balik lagi," ucapnya. 


Sardi menyatakan, saat ini hanya tersisa 17 pedagang yang masih berjualan di pasar tersebut, namun mereka meminta kepada pihak pasar untuk dapat memindahkan area pedagang ke depan kios. 


"Karena sepi terus, para pedagang juga mengeluh jualannya gak laku, akhirnya Pak UPT meminta agar para pedagang dibuatkan gerai pedagang di depan kios, supaya pembeli tau kalau ada pedagang yang jual disini," katanya. 


Usai pedagang di pindah pada Agustus 2024 lalu, Sardi menuturkan situasi pasar mulai membaik, meskipun tetap tidak seramai dahulu, namun pembeli mulai kembali berdatangan.


"Ya alhamdulilah setelah di pindah mulai ramai lagi, walaupun gak seramai dulu, tapi ya seenggaknya ada yang datang," ucapnya.


Jumlah pembeli yang datang pun menurutnya bisa dihitung jari, bahkan terkadang jumlahnya tidak mencapai 50 orang.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved