Purbalingga

MIMPI SWASEMBADA PANGAN, Dinas Pertanian Purbalingga: Sulit Terwujud Jika Tak Ada Waduk

Saat kemarau, luas panen berkurang ribuan hektare. Saat musim hujan, sawah justru diserang hama wereng.

TRIBUN BANYUMAS/ FARAH ANIS RAHMAWATI
TANTANGAN PETANI PURBALINGGA, Ilustrasi seorang petani sedang memupuk sawahnya di wilayah Kabupaten Purbalingga. Upaya menuju swasembada pangan di Purbalingga menghadapi tantangan serius akibat perubahan iklim dan tidak adanya waduk. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Upaya menuju swasembada pangan di Kabupaten Purbalingga dinilai masih sulit terwujud.

Sejumlah tantangan berat, terutama ketiadaan waduk dan dampak perubahan iklim, menjadi penghalang utama.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian (Dinpertan) Purbalingga, Hafidhah Khusniyati, Rabu (17/9/2025).

Baca juga: LONGSOR SUSULAN Lebih Besar Hantam Sirau Purbalingga, Puluhan Warga Mengungsi, 5 Rumah Terisolir

Tak Punya Waduk 

Menurut Hafidhah, sektor pertanian di Purbalingga saat ini sepenuhnya bergantung pada air hujan, sungai, dan bendungan kecil.

Dengan musim kemarau yang berlangsung 3-4 bulan, ketiadaan waduk besar membuat pasokan air menjadi sangat rentan.

"Masalahnya, kita tidak punya waduk. Pertanian hanya mengandalkan hujan dan sungai. Saat musim kemarau tiba, debit air sungai menurun sehingga luas panen ikut berkurang," jelasnya.

Dilema Musim Tanam 

Perubahan iklim memperparah kondisi ini, menciptakan dilema bagi para petani.

Pada musim kemarau panjang, seperti yang terjadi pada 2024, luas panen bisa anjlok hingga 3.000 hektare akibat kekeringan.

Sebaliknya, saat musim hujan yang panjang seperti saat ini, masalah lain muncul, yaitu ledakan serangan hama wereng yang merusak tanaman padi.

"Perubahan iklim benar-benar terasa dampaknya di Purbalingga," katanya.

Butuh Infrastruktur 

Hafidhah menegaskan, cita-cita Presiden untuk swasembada pangan akan sulit tercapai di tingkat daerah jika tidak diimbangi dengan pembangunan infrastruktur yang memadai untuk menghadapi tantangan iklim.

"Upaya itu sulit terwujud jika perubahan iklim tidak diimbangi dengan pembangunan infrastruktur yang memadai," tegasnya.

Ia berharap Instruksi Presiden terkait program swasembada pangan dapat benar-benar diimplementasikan untuk mendukung pembangunan infrastruktur pertanian di daerah.

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved