Polisi Diduga Aniaya Warga Semarang

Dugaan Warga Mijen Semarang Tewas Dianiaya Polisi, Keluarga Bawa Hasil Rontgen Ring Jantung Bergeser

Keluarga membawa bukti dugaan penganiayaan polisi kepada Darso, warga Mijen Semarang. Di antaranya rontgen ring jantung yanga bergeser.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/IWAN ARIFIANTO
Poniyem berziarah ke makam suaminya, Darso (43), di Mijen, Kota Semarang, Sabtu (11/1/2025). Darso diduga tewas setelah dianiaya enam polisi anggota Satlantas Polresta Yogyakarta. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Keluarga Darso (43), warga Gilisari, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, membawa sejumlah bukti saat melaporkan polisi Satlantas Polresta Yogyakarta ke Polda Jateng.

Bukti-bukti itu diserahkan untuk memperkuat laporan dugaan penganiayaan yang dilakukan polisi hingga menewaskan Darso.

Laporan itu dibuat istri Darso, Poniyem (42), ditemani kuasa hukum keluarga, Antoni Yudha Timor, ke SPKT Polda Jateng, Jumat (10/1/2025) malam.

Antoni mengatakan, barang bukti yang dibawa di antaranya rontgen yang menunjukkan ring jantung Darso bergeser, foto dan video, serta bukti lain, termasuk keterangan keluarga.

Baca juga: 6 Anak Buahnya Diduga Aniaya Hingga Tewas Warga Semarang, Kapolresta Yogyakarta Jelaskan Kronologi

Dalam kasus ini, pihaknya baru melaporkan satu polisi, berinisial I.

"Dia anggota aktif. Sementara 1 dulu yang dilaporkan tapi dugaan ada 6 orang yang melakukan penganiayaan," kata Antoni, Jumat malam.

Dalam kasus ini, pihaknya melaporkan dugaan penganiayaan yang mengakibatkan kematian, sebagaimana diatur dalam Pasal 351 ayat 3 KUHP junto Pasal 170.

Terbentur Pintu

Sementara itu, istri Darso, Poniyem, mengatakan, Darso mengalami luka lebam saat dibawa ke rumah sakit. 

Poniyem menduga, Darso dianiaya para polisi yang menemuinya.

Namun, dalam keterangan yang diterima dari polisi, keluarga mendapat informasi luka lebam itu akibat terbentur pintu mobil.

Namun, Poniyem memilih tidak percaya.

"Kata polisi ketika di rumah sakit (RS Permata Medika Semarang), suami saya luka lebam (di kepala) karena memberontak lalu terkena pintu mobil," jelas Poniyem saat ditemui di rumahnya, Purwosari, Mijen, Kota Semarang, Sabtu (11/1/2025).

Poniyem yakin, lebam pada kepala suaminya bukan karena terbentur pintu tetapi karena dianiaya.

Apalagi, luka lebam berwarna hitam di bagian kanan dekat telinga itu bukan seperti terbentur pintu.

Hal itu juga ditegaskan Darso sebelum meninggal.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved