Berita Banyumas

Duh, 15.229 Anak di Banyumas Tidak Seolah. Ini yang Dilakukan Pemkab

Jumlah anak tidak sekolah (ATS) di Kabupaten Banyumas mencapai 15.229 anak, yang tersebar di 27 kecamatan.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/DOK PEMKAB BANYUMAS
Pemkab Banyumas menggelar sosialisasi Penanganan Anak Tidak Sekolah (PATS) yang dilaksanakan, Rabu (13/11/2024), di Ruang Hastinapura Java Heritage Purwokerto. Secara keseluruhan, ada 15.229 anak di 27 kecamatan di Banyumas tidak bersekolah. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Jumlah anak tidak sekolah (ATS) di Kabupaten Banyumas mencapai 15.229 anak, yang tersebar di 27 kecamatan.

Sekretaris Dinas Pendidikan Banyumas Sarno mengatakan, angka tersebut terbilang tinggi sehingga perlu perhatian dan dukungan berbagai pihak.

Hal itu disampaikannya saat sosialisasi Pengananan Anak Tidak Sekolah (PATS) di Ruang Hastinapura Java Heritage Purwokerto, Rabu (13/11/2024).

"Anak dikatakan tidak sekolah memang sejak awal tidak sekolah seperti anak disabilitas maupun anak yang putus sekolah," katanya.

Sarno menambahkan, dalam sosialisasi tersebut dihadirkan camat dan kepala desa agar penanganan anak tidak sekolah ini lebih komprehensif.

Sementara, Pj Bupati Banyumas Iwanuddin Iskandar dalam sambutan yang dibacakan oleh Assisten Pemerintahan dan Kesra Setda Banyumas Nungky Harry Rachmat mengatakan, kejadian tidak sekolah bakal memperkecil peluang anak-anak tersebut meningkatkan kesejahtetaan.

"Jumlah ini bukan sekadar angka tetapi merupakan cerminan dari sebuah tantangan besar yang perlu kita hadapi bersama."

"Ketika seorang anak putus sekolah, peluang mereka mencapai kesejahteraan dan hidup yang lebih baik menjadi semakin kecil," terangnya. 

Baca juga: Antisipasi Bencana, Pemkab Banyumas Kirim Surat Edaran Hingga Siapkan Personel dan Peralatan

Dia berharap, sosialisasi ini dapat membangun kesadaran bahwa penanganan anak tidak sekolah merupakan tanggung jawab yang harus diselesaikan bersama.

Untuk mengatasi permasalahan ini, perlu ada langkah konkret, sinergi, dan strategi yang efektif. 

"Melalui acara ini, mari kita saling berdiskusi, berbagi pengalaman, dan saling memberikan solusi yang efektif dan efisien untuk mengentaskan permasalahan ini," tambahnya.

Dia juga meminta agar program-program yang sudah ada sebagai solusi mengentaskan permasalahan ini supaya dioptimalkan. 

"Apa yang menjadi evaluasi, mari kita benahi. Dan apa yang memberikan dampak positif, marilah kita lanjutkan," terangnya. 

Untuk itu, partisipasi aktif dari masyarakat, khususnya tokoh masyarakat, lembaga pendidikan, dan keluarga, sangat dibutuhkan mewujudkan lingkungan yang mendukung anak-anak agar kembali belajar.

Baca juga: Miris, Pelajar di Banyumas Mulai Terjangkit HIV/AIDS, Kasus Meningkat dalam 5 Tahun Terakhir

Lewat bergotong royong, bisa menciptakan lingkungan yang menginspirasi dan memotivasi mereka terus melanjutkan pendidikan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved