Berita Semarang

Risih Bus Trans Semarang Dijuluki Cumi-cumi Darat, BLU Terapkan Sejumlah Solusi. Sayang, Hasil Nihil

BLU Trans Semarang berupaya mencari solusi mengatasi asap hitam pekat yang dikeluarkan armada Trans Semarang hingga dijuluki cumi-cumi darat.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rika irawati
TRIBUN JATENG/ISTIMEWA
BRT Trans Semarang berhenti di shelter Simpanglima Kota Semarang. BLU Trans Semarang berupaya mencari solusi mengatasi asap hitam pekat yang dikeluarkan armada Trans Semarang hingga dijuluki cumi-cumi darat. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang berupaya mencari solusi mengatasi asap hitam pekat yang dikeluarkan armada Trans Semarang hingga dijuluki cumi-cumi darat.

Meski begitu, sejumlah upaya itu belum membuahkan hasil.

Kepala BLU Trans Semarang Haris Setyo Yunanto mengatakan, beberapa upaya yang dilakukan di antaranya menggunakan konversi bahan bakar gas. 

Namun, ternyata, masalah asap hitam tetap keluar lantaran armada Trans Semarang menggunakan mesin disel.

"Sudah ada beberapa upaya, tapi belum bisa mengurangi secara signifikan asap hitam yang keluar dari armada Trans Semarang," jelasnya, Selasa (5/11/2024). 

Baca juga: Duh, 28 Bus Trans Semarang Ikut Sumbang Pencemaran Lingkungan. Tak Lolos Uji Emisi

Haris melanjutkan, Trans Semarang belum lama ini juga melakujan upaya lain di koridor II dengan menambag katalis. 

Namun, upaya tersebut belum mengatasi asap hitam secara signifikan. 

Upaya lain, Trans Semarang bekerja sama dengan sebuah perusahaan oli mesin dengan menambahkan cairan ke bahan bakar. 

"Ternyata, cairan yang kami injek ke bahan bakar tidak efektif mengurangi asap yang keluar hasil pembakaran," tambahnya.

Bakal Undang ATPM Bus

Haris membeberkan, BLU berencana mengundang agen tunggal pemegang merek (ATPM) untuk melakukan sharing dan diskusi, khususnya Isuzu, Mitsubishi, dan Hino, yang digunakan sebagai armada Trans Semarang.

Trans Semarang akan menanyakan langsung ke ATPM terkait penggunaan bahan bakar yang tepat untuk armada Trans Semarang.

"Nanti, kami akan tanyakan bahan bakar yang cocok apa, dan merk ini seharusnya digunakan di medan seperti apa, agar bisa menekan gas buang," ungkapnya.

Terkait peremajaan atau pergantian armada baru, pihaknya menunggu arahan dari Pemkot Semarang yang sedang melakukan komunikasi dengan pemerintah pusat. 

Pasalnya, pemerintah pusat memiliki rencana pembangunan dedicated line Trans Semarang, mulai dari Simpang Jrakah sampai Pedurungan.

"Informasinya, akan dibuatkan jalur khusus dan menggunakan bus elektrik. Harapan kami, tentu bisa dilaksanakan secepatnya. Kami masih menunggu arahan itu," ucapnya.

Disinggung di Debat Paslon Pilkada

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved