Berita Jateng
Putra Mbah Moen Ungkap Kiai yang Berhasil Satukan Dualisme Pimpinan PPP
Gus Yasin menyebut islah merupakan langkah penting setelah PPP gagal masuk ke Senayan pada Pemilu 2024 lalu.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG-Sekertaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Taj Yasin Maimoen angkat bicara terkait islah usai terjadinya dualisme paska Muktamar ke 10 di Jakarta.
Pria yang juga Wakil Gubernur Jateng ini memastikan proses islah atau rekonsiliasi di tubuh partainya berjalan dengan baik.
Saat ditemui di kediamannya di perumahaan BSB Mijen, pria akrab disapa Gus Yasin ini secara tegas menyatakan tidak ada dualisme di partai berlambang Ka'bah itu.
“Alhamdulillah, hasil Muktamar ke-10 sudah final. Tidak mungkin hasil muktamar itu ada dua. Kami sepakat menjaga agar PPP tetap utuh dan bersatu,” ujarnya, Selasa (7/10/2025) petang.
Gus Yasin menyebut islah merupakan langkah penting setelah PPP gagal masuk ke Senayan pada Pemilu 2024 lalu.
“Kami bersama kawan-kawan menginginkan adanya perubahan dalam Partai Persatuan Pembangunan ini agar bisa kembali ke Senayan,” tuturnya.
Dikatakannya, proses Islah itu tanpa tekanan dari pihak manapun termasuk istana.
Islah dilakukan secara internal oleh kader partai yang menginginkan PPP kembali solid.
Namun sosok dibalik Islah itu terdapat sosok yang dianggap baik. Dirinya menyebut sosok itu dari internal partai dan berasal dari kalangan Kiai.
"Orang yang mendamaikan itu tidak mau disebut dan ingin PPP kembali solid," jelasnya.
Gus Yasin membeberkan dalam Islah, itu kedua kubu mengklaim menang dari hasil muktamar. Namun semua pihak sepakat untuk melangkah bersama.
“Kita tidak lagi bicara yang lalu, tetapi bagaimana setelah Muktamar ke-10 ini PPP bisa kembali ke Senayan. Itu yang utama,” jelasnya.
Dia memastikan semua pihak dari DPW dan DPC kini bisa menerima keputusan bersama itu.
“Alhamdulillah, setelah dijelaskan, semua bisa menerima. Tidak ada rencana gugatan atau penolakan,” imbuhnya.
Langkah selanjutnya setelah Islah, kata Gus Yasin yakni memperbaiki AD/ART partai dan memperkuat konsolidasi internal sebelum menyiapkan strategi menuju Pemilu 2029.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.