Pendidikan

Beri Orasi Ilmiah Dies Natalis Unsoed, DPD RI Abdul Kholik Soroti Peran Perguruan Tinggi

Orasi ilmiah disampakan Abdul Kholik saat Rapat Senat Terbuka memperingati dies natalis ke-61 di Graha Widyatama, Unsoed, baru-baru ini. 

ist/dok unsoed
Anggota DPD RI, Abdul Kholik saat memberikan orasi ilmiah Dies Natalis ke-61 Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) di Graha Widyatama, Unsoed, Purwokerto, Banyumas, baru-baru ini. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Anggota DPD RI, Abdul Kholik menyoroti problematika pembangunan bangsa dan tantangan peran perguruan tinggi dalam orasi ilmiah yang disampaikan di Universitas Jenderal Soedirman atau Unsoed

Orasi ilmiah disampakan Abdul Kholik saat Rapat Senat Terbuka memperingati dies natalis ke-61 di Graha Widyatama, Unsoed, baru-baru ini. 

Dalam orasi ilmiahnya, Abdul Kholik menyebutkan tantangan dan peran perguruan tinggi untuk ikut berpartisipasi dalam pemecahan permasalahan pembangunan di Indonesia. 

Baca juga: Cucu Pejabat Purbalingga yang Terseret Kasus Pelecehan Seksual Mahasiswi Unsoed Masih Saksi

"Ada tantangan berat dan bnsag kita." 

"Hasil statistik dan indikator, sangat dibutuhkan akselerasi." 

"Dilihat dari capaian berdasarkan data dan ditarik rentang waktu 10 tahun ke belakang, waktunya tidak mencukupi untun Indonesia Emas 2045," kata Abdul Kholik

Lalu ia memberikan contoh kemiskinan di Indonesia. 

Baca juga: Unsoed Buka Prodi Doktor Keperawatan

Berdasarkan indikator kemiskinan, selama 10 tahun, berkurang 2 persen warga yang mentas dari garis kemiskinan. 

Kemudian, saat ini ada sekitar 9,4 persen masyarakat yang hidup dalam kemiskinan. 

"Logikanya, masih 40 tahun lagi untuk menghapus kemiskinan." 

"Ini dibutuhkan akselerasi," ucap senator asal Jawa Tengah ini. 

Menurutnya, pemerintah harus menggarap sektor prioritas agar akselerasi pembangunan bisa dilakukan untuk mengejar defisit waktu menuju Indonesia Emas 2045. 

Hasil kajian dan pengawasan kami, sebenarnya ada 3 sektor utama sebagai kekuatan ekonomi ke depan," beber Abdul Kholik

Tiga sektor yang dimaksud yakni pertanian, maritim, dan pariwisata. 

Baca juga: 3300 Pasien Stroke Tercatat di Sejumlah Rumah Sakit di Banyumas, Unsoed Latih Keluarga Pasien

Agro maritim atau pertanian sangat penting karena terkait ketahanan pangan. 

Kemudian, maritim memiliki nilai yang besar baik nominal maupun kualitas. 

Lalu pariwisata yang bisa menggerakan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia. 

Abdul Kholik juga menyebut ada sektor baru yang bisa digarap untuk meningkatkan perekonomian yakni ekonomi karbon yang memiliki prospek ke depan. 

Oleh karena itu, ia berharap Unsoed bisa melahirkan alumni yang kompeten di berbagai bidang, baik softskill dan hardskill. 

Sehingga kelak bisa berguna bagi bangsa dan negeri ini. 

Selain itu, Unsoed yang memiliki tagline pembangunan desa juga diharapkan dapat menggerakan ekonomi desa melalui kebijakan linier antara pusat, daerah, dan desa. 

"Ada BUMN, BUMD, dan BUMDes yang bisa dikerahkan untuk menggerakan ekonomi secara masif dan merata." 

"Jika tidak seperti itu, tantangannya masih berat," imbuhnya. (*)

Baca juga: Kasus Dugaan Perdagangan Orang di Unsoed Purwokerto Dilaporkan ke Polisi, Pelaku Terancam DO

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved