Berita Haji

Jemaah Haji asal Blora Meninggal Dunia di RS Mina, Alami Pasang Surut Kesehatan Sejak 5 Juni

Jemaah haji asal Blora dilaporkan meninggal dunia, Selasa (18/6/2024), setelah sempat mengalami penurunan kesadaran.

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: rika irawati
Tribunnews.com/M Taufik/MCH 2024
ILUSTRASI. Jemaah haji Indonesia membaca Alquran dan bermunajat di tenda-tenda saat wukuf di Arafah dalam pelaksanaan haji 2024. Seorang jemaah haji asal Blora dikabarkan meninggal dunia, Selasa (18/6/2024), setelah mengalami pasang surut kesehatan. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BLORA - Tarmidi Tarmijan Wongso Darman (78), jemaah haji asal Desa Wado, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah (Jateng), dilaporkan meninggal dunia di Tanah Suci, Selasa (18/6/2024).

Tarmidi sempat mengalami pasang surut kesehatan hingga dilarikan ke RS Mina Al Wadi.

Kasi Haji dan Umroh Kementerian Agama (Kemenag) Blora, Amalia Winarni mengatakan, Tarmidi merupakan jemaah yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 85 Embarkasi Solo.

Menurut Amalia, setelah menerima kabar duka dari Tanah Suci, Kemenag Blora langsung mengabarkan ke pihak keluarga Tarmidi.

"Untuk jemaah haji yang menunaikan ibadah haji, wafat di sana, langsung di salatkan, diurus PPIH Arab Saudi dan di makamkan di sana," kata Amalia, Rabu (19/6/2024).

Baca juga: Sempat Mengeluh Tak Enak Badan sebelum Lempar Jumrah, Jemaah Haji Boyolali Meninggal di Tenda Mina

Amalia menambahkan, informasi yang diterima, kondisi Tarmidi mengalami pasang surut sejak 5 Juni 2024.

Saat itu, Tarmidi mengalami kebingungan pascamenjalankan ibadah umrah wajib. Dia juga mengalami disorientasi dan kelelahan.

Namun, kondisi Tarmidi membaik setelah dibantu alat stressor.

"Beliau diketahui (berangkat haji) tanpa pendamping dan kondisi memakai kursi roda," katanya.

Lalu, pada 6 Juni 2024, Tarmidi mengalami batuk. Alat bantu dengar yang dipakai juga tidak bisa digunakan.

"Kemudian, pada 13 Juni 2024 pukul 22.00 waktu setempat, teman sekamar melaporkan kondisi beliau demam, batuk, kembung, dan sulit makan," terangnya.

Amalia mengatakan, pada 14 Juni pukul 08.00 waktu setempat, kesehatan Tarmidi sempat membaik.

"Makan dan minum membaik, sisa batuk sedikit dan ikut berangkat armuzna dengan kursi roda," terangnya.

Namun, pada 15 Juni 2024, pukul 13.00 waktu setempat, saat di tenda Arafah, kondisi Tarmidi menurun lagi.

Tarmidi mengalami batuk, lemas, sempat tidak mau makan. Kondisinya kembali membaik setelah makan dan minum.

"Pada 15 Juni sampai 17 Juni 2024, beliau ikut murur dengan kursi roda, didampingi petugas TKH, lempar jumrah di badalkan regu," ujarnya.

Baca juga: 4 Parpol Sepakat Berkoalisi Usung Arief Rohman di Pilkada Blora, Cari Bakal Cawabup Nonpartai

Kata Amalia, pada 18 Juni 2024, pukul 07.00 waktu setempat, Tarmidi masih beraktivitas di kasur tenda.

"Lalu, sekira pukul 11.00 waktu setempat, beliau beraktivitas di kasur tenda dengan teman sekamar waktu di hotel, berkomunikasi. Kemudian, beliau tidur."

"Pukul 13.15 waktu setempat, TKH dipanggil karena jemaah tersebut tidak bangun saat disuruh makan minum."

"Saat dicek, jemaah mengalami penurunan kesadaran dan dibawa ke pos kesehatan maktab 97," jelasnya.

Karena kondisi Tarmidi tidak kunjung membaik, Tarmidi dirujuk ke RS Mina Al Wadi menggunakan ambulans.

"Beliau langsung diambil alih dokter di ruang resusitasi RS Mina Al Wadi. Namun sayangnya, pada pukul 15.55 waktu setempat, beliau dinyatakan meninggal oleh dokter RS Mina Al Wadi," paparnya. (*)

Baca juga: Mayat Pria Ditemukan Membusuk di Bawah Jembatan Sungai Sambong Batang, Diduga Korban Tawuran

Baca juga: Cegah Pungli di PPDB, Dindik Kota Pekalongan Mewanti-wanti Sekolah Tak Pungut Sumbangan

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved