Berita Banyumas
Massa Mahasiswa Unsoed Saling Dorong saat Demo Protes Kenaikan UKT 2024
Aksi dilakukan mahasiswa terkait kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang cukup signifikan di kampus tersebut.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: mamdukh adi priyanto
Adapun variabelnya di antaranya adalah proses pendidikan, metode, hingga akreditasi tiap prodi yang berbeda-beda.
Kemudian bagaimana proses pembelajaran apakah hanya berkaitan dengan uang kuliah, laboratorium, dan sebagainya.
Pengalaman di lapangan Ini yang membedakan UKT berbeda-beda.
UKT adalah biaya yang harus dibayar tiap semester dan memiliki tingkatan atau levelnya masing-masing, yaitu level 1 sampai level 8.
Level 1 artinya disubsidi sepenuhnya oleh pemerintah dan hingga level 8 semakin meningkat yang artinya membiayai sepenuhnya sesuai UKT penuh.
Baca juga: Sentil UKT Mahal dan Kampus yang Gandeng Pinjol, Begini Kata Anies Baswedan di Debat Capres
Pembiayaan UKT bersifat terukur dan dipengaruhi oleh 2 komponen yaitu pendapatan orangtua dan jumlah tanggungan keluarga.
"Hanya sedikit yang masuk di level 7 dan 8 sementara yang sudah masuk di level 2, 3, 4 sudah mendekati 83 persen yang artinya sebagian besar pendapatan mengarah ke level tersebut.
Dengan menggunakan UKT lama, contohnya dari Fakultas Hukum, UKT maksimalnya Rp3.5 juta, padahal pendapatan ortunya sampai Rp120 juta," jelas Rektor kepada massa mahasiswa.
Artinya, kontribusi dari mahasiswa yang pendapatannya berlebih, maka tidak bisa diakomodasi dengan UKT lama.
Rektor mengakui ada anomali, antara lain pendapatan yang tercantum tidak sesuai realita.
Oleh karena itu dengan sistem baru berharap apa yang dimasukan harus berdasarkan persetujuan orangtua.
"Sehingga apa yang dimasukan datanya harus sesuai data bersama dan kesepakatan orangtua.
Sehingga pembiayaan diharapkan tetap terukur," jelasnya. (*)
Baca juga: Dosen Unsoed Antar Kemenangan Jonathan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting di All England
Di Purwokerto, Solidaritas untuk Affan: Serukan 'Bubarkan DPR' dan Hukum 'Polisi Pembunuh Ojol'! |
![]() |
---|
Driver Ojol dan Mahasiswa Nyalakan 1000 Lilin untuk Affan Kurniawan, Aksi Solidaritas dari Banyumas |
![]() |
---|
Kreasi Dosen Amikom Purwokerto Ciptakan Wayang dari Limbah Kertas Semen |
![]() |
---|
Polresta Banyumas dan PWI Tanam Pohon di Lereng Gunung Slamet Kalipagu |
![]() |
---|
Ketua DPRD Banyumas Ngaku Tidak Tahu Persis Berapa Gajinya, Aslinya Bikin Melongo Rakyat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.