Berita Banyumas

Massa Mahasiswa Unsoed Saling Dorong saat Demo Protes Kenaikan UKT 2024

Aksi dilakukan mahasiswa terkait kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang cukup signifikan di kampus tersebut.

Permata Putra Sejati/TribunBanyumas.com
Massa dari mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto berdemo di depan Gedung Rektorat, Jumat (24/4/2024). Mereka memprotes terkait melonjaknya nominal Uang Kuliah Tunggal (UKT) pada 2024 ini. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Massa mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman atau Unsoed Purwokerto, Banyumas saling dorong saat berdemo di depan Gedung Rektorat Unsoed, Jumat (24/4/2024).

Aksi dilakukan mahasiswa terkait kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang cukup signifikan di kampus tersebut.

Ratusan mahasiswa mendatangi rektorat dengan membawa spanduk berbagai macam tulisan.

Baca juga: Viral UKT Mahal, Ini Tanggapan Unsoed Purwokerto

"Mahasiswa Baru Panik, UKT Semakin Mencekik", "Pendidikan Gratis?", "Cuh, Rektor Mangas", "Kampus Puas, MABA Tewas", "UKT Jahat Kebijakan Cacat", "Unsoed Gagal Merakyat", dan "Education Not For Sale". 

Mahasiswa menuntut penjelasan terkait kenaikan besaran UKT yang tidak masuk akal sampai 50 persen.

"Kita datang sebagai mahasiswa ingin ketemu Rektor yang telah membuat aturan yang sewenang-wenang.

Orang tua dari mahasiswa baru saat ini banyak yang sedang merasa kebingungan membayar UKT yang besarannya naik signifikan dan ditetapkan mendadak," ujar orator aksi, Aji Satria.

Baca juga: 18.542 Calon Mahasiswa Bakal Ikuti UTBK di Unsoed Purwokerto, Ini Ketentuan Peserta

Mahasiswa menuntut menurunkan UKT dan transparansi penggunaannya.

Massa mahasiswa menilai UKT di Unsoed yang dianggap paling murah namun kenyataannya sangat mencekik.

Seorang mahasiswa baru Unsoed asal Fakultas Pertanian, Aisyah mengatakan, orangtuanya adalah seorang guru dan pedagang.

"Saya kuliah di sini ingin mengurangi beban orangtua tapi kena Rp8 juta pak," jelasnya.

Penjelasan Rektor

Sementara itu, Rektor Unsoed, Prof Akhmad Sodiq menjelaskan, pembiayaan kuliah berasal dari beberapa sumber ada yang dari pemerintah, kemitraan, dan juga masyarakat melalui UKT.

Bahwa sistem pembiayaan UKT di Unsoed selama ini masih mendasarkan pada aturan tahun 2012.

Baca juga: Hashtag TurunkanUKTUnsoed Trending di Twitter, Netizen Ungkap Biaya UKT yang Fantastis

Berdasarkan surat dari kementerian perlu adanya penyesuaian Biaya Kuliah Tunggal (BKT) dan pada 28 Februari sudah harus sampai di Jakarta.

Variabel penentuannya berbeda-beda di setiap daerah.

Adapun variabelnya di antaranya adalah proses pendidikan, metode, hingga akreditasi tiap prodi yang berbeda-beda.

Kemudian bagaimana proses pembelajaran apakah hanya berkaitan dengan uang kuliah, laboratorium, dan sebagainya. 

Pengalaman di lapangan Ini yang membedakan UKT berbeda-beda.

UKT adalah biaya yang harus dibayar tiap semester dan memiliki tingkatan atau levelnya masing-masing, yaitu level 1 sampai level 8.

Level 1 artinya disubsidi sepenuhnya oleh pemerintah dan hingga level 8 semakin meningkat yang artinya membiayai sepenuhnya sesuai UKT penuh.

Baca juga: Sentil UKT Mahal dan Kampus yang Gandeng Pinjol, Begini Kata Anies Baswedan di Debat Capres

Pembiayaan UKT bersifat terukur dan dipengaruhi oleh 2 komponen yaitu pendapatan orangtua dan jumlah tanggungan keluarga. 

"Hanya sedikit yang masuk di level 7 dan 8 sementara yang sudah masuk di level 2, 3, 4 sudah mendekati 83 persen yang artinya sebagian besar pendapatan mengarah ke level tersebut.

Dengan menggunakan UKT lama, contohnya dari Fakultas Hukum, UKT maksimalnya Rp3.5 juta, padahal pendapatan ortunya sampai Rp120 juta," jelas Rektor kepada massa mahasiswa.

Artinya, kontribusi dari mahasiswa yang pendapatannya berlebih, maka tidak bisa diakomodasi dengan UKT lama. 

Rektor mengakui ada anomali, antara lain pendapatan yang tercantum tidak sesuai realita.

Oleh karena itu dengan sistem baru berharap apa yang dimasukan harus berdasarkan persetujuan orangtua.

"Sehingga apa yang dimasukan datanya harus sesuai data bersama dan kesepakatan orangtua. 

Sehingga pembiayaan diharapkan tetap terukur," jelasnya. (*)

Baca juga: Dosen Unsoed Antar Kemenangan Jonathan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting di All England

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved