Tambang Emas Ilegal Longsor

Pasukan Khusus AL Kopaska Diterjunkan untuk Evakuasi 8 Pekerja Tambang Emas Ilegal di Banyumas

Danlanal Cilacap Kolonel Laut (P) Bambang Subeno akan terjunkan 3 anggota pasukan khusus TNI AL Kopaska untuk membantu evakuasi 8 pekerja tambang emas

|
Permata Putra/Tribunbanyumas.com
Kondisi terkini upaya evakuasi delapan orang penambang emas terjebak di dalam Tambang Emas Rakyat, di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Rabu (26/7/2023 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Persoel pasukan khusus Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) akan diterjunkan dalam upaya evakuasi 8 pekerja tambang emas ilegal di Pancurendang, Ajibarang, Banyumas.

Ke-8 pekerja tambang emas ilegal tersebut terjebak dalam lubang galian penuh air dengan kedalaman puluhan meter, sejak Selasa (25/7/2023) malam.

Prajurit TNI AL yang akan diternjukan adalah personel Komando Pasukan Katak (Kopaska).

Komandan Lanal Cilacap, Kolonel Laut (P) Bambang Subeno saat memberikan keterangan kepada wartawan terkait kemajuan evakuasi delapan penambang yang terjebak di penambangan, Kamis (27/7/2023). Bambang akan menerjunkan tiga anggota Kopaska untuk membantu proses evakuasi, Jumat (28/7/2023).
Komandan Lanal Cilacap, Kolonel Laut (P) Bambang Subeno saat memberikan keterangan kepada wartawan terkait kemajuan evakuasi delapan penambang yang terjebak di penambangan, Kamis (27/7/2023). Bambang akan menerjunkan tiga anggota Kopaska untuk membantu proses evakuasi, Jumat (28/7/2023). (TRIBUNBANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI)

Komandan Lanal Cilacap, Kolonel Laut (P) Bambang Subeno, mengatakan akan segera menerjunkan tiga anggota Kopaska.

Tiga orang anggota Kopaska itu rencananya akan diterjunkan pada Jumat (28/7/2023).

"Hari ini fokus pengurasan akan dilakukan sampai pagi. Selanjutnua akan disiapkan penyelaman."

"Kalau penyelaman maka obstacle semua akan diangkat dan dibersihkan, seperti kabel-kabel dan selang," jelasnya kepada Tribunbanyumas.com.

Danlanal mengatakan segala usaha dan ikhtiar akan dilakukan.

Berdasarkan update pencarian dengan metode camera hole hanya menyentuh pada kedalaman sumur pertama, yaitu 18.1 meter.

"Itu yang terakhir kamera menyentuh bawah. Ada kesulitan karena air keruh."

Pada saluran pertama di kedalaman 18,1 meter tidak ada hal apapun ditemui pada sumur pertama," jelasnya. (jti) 

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved