Suap Basarnas

OTT KPK di Basarnas Terkait Pengadaan Peralatan Pendeteksi Korban Reruntuhan Senilai Rp9,9 Miliar

Sejumlah pejabat di Basarnas diduga menerima suap dari swasta terkait proyek pengadaan peralatan pendeteksi korban reruntuhan senilai Rp9,9 miliar.

Editor: rika irawati
Kompas.com/ABBA GABRILLIN
Logo KPK. KPK mengamankan 10 orang dalam operasi tangkap tangan pejabat Basarnas dan swasta, Selasa (25/7/2023). Mereka diduga terlibat suap proyek pengadaan peralatan pendeteksi korban reruntuhan senilai Rp9,9 miliar. 

Dalam website terpampang beberapa produk yang pernah dibuat, di antaranya kemasan obat, barang untuk kepentingan promosi, buku, pembuatan kalender, dan paper bag.

Baca juga: Menteri Perhubungan Budi Karya Diperiksa KPK, Jadi Saksi Dugaan Suap Pembangunan Jalur Kereta Api

Tak hanya itu, dalam website juga diperlihatkan pula beberapa perusahaan yang pernah menggunakan jasa PT Intertekno Grafika Sejati, di antaranya PT Pharos, PT Corsa, PT Novella, PT Actavis, PT Interbat, hingga AKABRI.

Bank Cimb Niaga, Kalbe, dan perusahaan jeans Lea, juga pernah menggunakan jasa dari perusahaan ini.

KPK Amankan 10 Orang

KPK mengungkapkan, sudah ada 10 orang yang diamankan dalam operasi tangkap tangan, Selasa.

Kini, mereka tengah menjalani pemeriksaan di gedung KPK.

"Kami update informasi terakhir dari teman-teman, ada sekitar 10 orang yang sudah ada di Gedung Merah Putih KPK dan dalam permintaan keterangan oleh tim KPK," kata Ali.

Selain 10 orang itu, tim KPK juga mengamankan uang tunai yang ditaksir jumlahnya mencapai miliaran rupiah.

Uang tersebut diduga berkaitan dengan suap proyek pengadaan alat pendeteksian korban reruntuhan di Basarnas RI tahun 2023.

Saat ini, tim masih mengonfirmasi uang-uang tersebut.

"Termasuk, pertanyaan soal barbuk uang, iya, kami mengkonfirmasi ada barang bukti uang tunai. Saat ini, kami masih melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada pihak yang ditangkap," kata Ali.

"Hal itu untuk memastikan apakah barang bukti itu betul ada kaitannya dengan dugaan tindak pidana korupsi yang kami sedang lakukan permintaan keterangan tersebut," imbuhnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul OTT Basarnas Terkait Pengadaan Peralatan Pendeteksi Korban Reruntuhan, Proyek Capai Rp 10 M.

Baca juga: Proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Disetop, Biaya Mahal

Baca juga: Puluhan Kios di Pasar Srondol Kulon Semarang Disegel: Dibiarkan Tutup, Pedagang Ogah Bayar Retribusi

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved