Demi Bisa Tetap Berjualan, Suami Istri di Kudus Harus Terobos Banjir 1 Km Setiap Pagi

Getek tersebut dituntun melewati genangan air, dijalankan dengan cara manual.

Sementara, istrinya, ikut naik ke atas getek yang berukuran sekitar 1x2 meter.

Baca juga: Pasokan Beras ke Kudus Seret akibat Cuaca Ekstrem, Harga Kualitas Sedang Tembus Rp11.500/Kg

Baca juga: Banyak Pengendara Tak Pasang Pelat Nomor Kendaraan, Polres Kudus Terapkan Lagi Tilang Elektronik

Pasangan suami istri tersebut tak mempermasalahkan kondisi yang terjadi saat ini.

Bagi mereka, banjir merupakan bagian dari cobaan sebagai manusia yang harus dijalani ikhlas.

"Getek ini dibuat baru sepekan. Kalau banjirnya sudah berlangsung lebih dari sepekan," katanya.

Sujinah menyebut, banjir yang menggenangi akses utama warga Dukuh Karang Turi belum menunjukkan tanda-tanda akan surut.

Dia berharap, cuaca segera membaik agar banjir di Kabupaten Kudus segera surut dan aktivitas masyarakat kembali seperti sedia kala.

"Kalau enggak kulakan, gak bisa jualan. Dijalani saja, jika ambil jalan lain harus menempuh waktu relatif lebih lama, itu pun tetap terdampak banjir," ujarnya. (*)

Baca juga: Jalan Pantura Semarang-Demak Mulai Berlubang Imbas Banjir, Setiap Malam Terjadi Kecelakaan

Baca juga: Pikap Terjun ke Sawah Sedalam 6 Meter di Plumbon Tawangmangu Karanganyar, Evakuasi Libatkan 70 Orang

Baca juga: Hasil Babak Pertama PSIS Semarang vs Bhayangkara FC Liga 1: Marukawa Masuk Menit 29

Baca juga: Jumlah Penumpang Kereta Api Daop 5 Purwokerto saat Nataru Tembus 196 Ribu Orang, Naik 116 Persen