Berita Jateng
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Menjembatani Proses Audiensi Ojol dengan Aplikator
Merespon aksi unjuk rasa yang digelar pengemudi ojek online (ojol) di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin.
Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: Pujiono JS
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Merespon aksi unjuk rasa yang digelar pengemudi ojek online (ojol) di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen menjembatani proses audiensi dengan aplikator.
Baca juga: Tarif Ojol Resmi Naik, Pengemudi Ojol Banyumas Raya: Sudah Semestinya Naik Imbas dari BBM
Baca juga: Sidak Dampak Kenaikan Harga BBM, Gubernur Ganjar Upayakan Bantuan untuk Sopir dan Ojol
Baca juga: Rincian Tarif Baru Ojol yang Mulai Berlaku Minggu, 11 September 2022, Pukul 00.00 WIB
Semua pihak aplikator ojek online (OJOL) diminta segera merealisasikan keputusan pemerintah terkait pedoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor yang Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen usai mediasi pihak Asosiasi Driver Online (ADO) Jawa Tengah dengan manajemen aplikator di Jateng di Gedung A lantai II Kantor Gubernur Jateng, Kamis (15/09/2022).
“Masih ada 20 persen dipotong oleh aplikator. Saya minta ini juga diturunkan, karena itu menjadi kewajiban aplikator kepada mitra," tegas Taj Yasin.
Baca juga: Resmi Naik! Kemenhub Umumkan Tarif Baru Ojol dan AKAP Kelas Ekonomi
Baca juga: Pengemudi Ojol Banyumas Demo Tolak Kenaikan Harga BBM: Kondisi Sekarang Bikin Kami Nelangsa
Baca juga: 115 Driver Ojol Dapat Paket Sembako dari Polres Purbalingga, Bansos Dampak Kenaikan Harga BBM
Ia meminta manajemen aplikator di Jawa Tengah untuk berkomunikasi dengan manajemen di pusat. Dia memberikan waktu hingga akhir pekan ini. Taj Yasin meminta pihak aplikator harus bisa memberikan jawaban atas kebijakan yang diambil manajemen kepada para mitra driver.
"Kita sepakat tadi, besok Senin kita akan ada pertemuan lagi. Sehingga ada jawaban untuk masyarakat, khususnya untuk para mitra kerja dari aplikator-aplikator itu," tambahnya.
Selain tuntutan potongan 15 persen, terdapat tuntutan menghapus biaya pesanan, atau membagi dua penghasilan biaya pesanan dengan rasio 50 : 50 antara aplikator dan driver.
Mereka juga meminta terkait asuransi agar tidak hanya berlaku saat mendapatkan order, tetapi manfaat asuransi bisa dirasakan secara penuh, baik saat membawa penumpang ataupun tidak.
Menjawab tuntutan itu Wagub Taj Yasin mengarahkan supaya aplikator menggunakan BPJS Ketenagakerjaan, bukan asuransi swasta.
Baca juga: Driver Ojol Pati Berharap Kebagian Subsidi Upah dari Pemerintah, Imbas Kenaikan Harga BBM Bersubsidi
Baca juga: Tarif Ojol Naik! Di Jawa Tengah, Tarif Terbawah Dipatok Minimal Rp 9.250/Km
Baca juga: Ganjar Pastikan Sampaikan Tuntutan Driver Ojol ke Pemerintah Pusat dan Aplikator
Sehingga, mereka bisa mendapatkan manfaat yang lebih besar, dan tidak perlu lagi dipotong untuk membayar asuransi swasta.
"Kalau bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan, mereka bisa terjamin ketika mereka bekerja, berangkat dari rumah sampai pulang lagi. Kan bisa dideteksi lewat aplikasi on off mereka itu dari jam sekian sampai jam sekian," jelasnya. (***)
Baca juga: Liga 1 Libur saat FIFA Matchday, Pemain PSIS Semarang Juga Diliburkan
Baca juga: Bantu Warga Terdampak Kenaikan Harga BBM, Ketua DPRD Kudus Ajak Anggota Dewan Sisihkan 20 % Gaji
Baca juga: Kenalkan Permainan Tradisional, SD Negeri 3 Pasinggangan Banyumas Ajak Siswa Buat dan Belajar Egrang
Baca juga: Jangan Dibuang! Tim PKM Unsoed Ajak Warga Banyumas Daur Ulang Jelantah Jadi Sabun atau Lilin