Berita Banyumas

Warga Wangon Banyumas Keluhkan Pabrik Pengolahan Aspal. Hasilkan Debu, Bau Menyengat dan Picu Banjir

Warga RT 04 RW 13 Desa/Kecamatan Wangon, Banyumas, mengeluhkan bau menyengat dan debu dari pabrik pengolahan aspal.

Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/ISTIMEWA
ILUSTRASI pabrik pengolahan aspal di daerah Wonosalam, Demak, Selasa (5/10/2021). Keberadaan pabrik pengolahan aspal di Wangon, Banyumas, dikeluhkan warga lantaran menimbulkan pencemaran lingkungan dan banjir. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Warga RT 04 RW 13 Desa/Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, mengeluhkan pencemaran yang diduga timbul dari pabrik Asphalt Mixing Plant (AMP) atau pengolahan aspal di Jalan Raya Barat Wangon.

Selain debu dan bau asap yang menyengat, warga juga menduga, keberadaan pabrik tersebut memicu banjir.

"Ada keluhan warga dengan adanya pencemaran lingkungan seperti asap, bau yang menyengat, dan debu," kata Sukirno (58), perwakilan warga RT 04 RW 13 Desa/Kecamatan Wangon, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Terkait Dugaan Korupsi di Banjarnegara, KPK Juga Datangi Pabrik Pengolahan Aspal di Purbalingga

Baca juga: Dijanjikan Bekerja di Luar Negeri, Warga Wangon Banyumas Ditipu Ratusan Juta oleh Perempuan Cilacap

Keluhan ini pun telah disampaikan kepada Bupati Banyumas Achmad Husein dalam audiensi yanga berlangsung Jumat (22/7/2022).

Selain itu, kata Sukirno, keberadaan pabrik tersebut disinyalir menyebabkan banjir di wilayahnya.

Banjir terjadi dua kali, yaitu pada 2021 dan 2022 ini.

Untuk itu, dalam audiensi yang diikuti sembilan perwakilan warga ini, mereka meminta bupati segera mencarikan solusi atas dampak yang ditimbulkan.

Sukirno mengatakan, warga merasakan dampak tersebut sejak tiga tahun lalu.

Perwakilan warga lain, Darwoto (43), mengatakan, warga juga telah mengadukan persoalan tersebut ke DPRD Banyumas.

Namun, hingga saat ini, belum ada perkembangan.

"Sebelumnya, sudah beraudiensi dengan DPRD Kabupaten Banyumas tapi belum juga ada tindak lanjut," ungkap Darwoto.

Baca juga: 49 UMKM Meriahkan Ngapak Festival di Purwokerto Banyumas, Diharapkan Ikut Dongkrak Transaksi Digital

Baca juga: Barisan Relawan Jokowi Presiden Gelar Konferda Jateng di Banyumas, Tetap Dukung Jokowi 3 Periode

Berdasarkan catatan Kompas.com, warga mengadukan persoalan tersebut ke DPRD Banyumas, 9 Desember 2019.

Saat itu, puluhan warga RW 13 Desa/Kecamatan Wangon menuntut tempat pengolahan aspal atau AMP di desanya ditutup.

Pasalnya, keberadaan pabrik aspal ini menyebabkan debu, asap, dan suara bising.

Kondisi tersebut mengganggu kenyamanan dan kesehatan ratusan warga di empat RT di sekitarnya.

Mendengar keluhan warga, Bupati Banyumas Achmad Husein berjanji segera mendindaklanjuti dengan melakukan audit perizinan dan dampak lingkungan yang ditimbulkan.

"Akan kami tindaklanjuti secara profesional dan sesuai dengan Undang-undang yang ada. Kami akan selesaikan secara baik," kata Husein.

Husein meminta dinas terkait menindak tegas apabila ada indikasi pelanggaran pabrik AMP.

Dia juga berencana memanggil pemilik pabrik tersebut. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "2 Tahun Lebih Keluhan Warga Terdampak Pencemaran Lingkungan Pabrik Aspal di Banyumas Tak Ditanggapi, Ini Kata Bupati".

Baca juga: Hari Anak Nasional 2022 Purbalingga Meriah, Ada Nyanyi Trio bareng Bupati dan Bermain Egrang

Baca juga: Alhamdulillah, 370 Tempat Ibadah di Kudus Terima Dana Rp 9,5 Miliar untuk Renovasi dan Sarpras

Baca juga: Niat Mancing di Kali Gede Ungaran Semarang, Sudadi Malah Temukan Potongan 2 Tangan Dalam Tas Plastik

Baca juga: Wisata Religi New Kemukus Sragen Tak Pernah Sepi Pengunjung, Sering Didatangi Pedagang

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved