Event di Purwokerto
IMBAS Demo, Festival Lampion Purwokerto Ditunda, 3.000 Tiket Terjual, Panitia Jawab soal Refund
Festival Lampion di Menara Pandang Purwokerto ditunda imbas situasi keamanan. Bagaimana nasib 3.000 tiket?
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Rencana ribuan lampion menerangi langit Purwokerto dalam acara Festival Sky Lantern Serenade 2025 yang sedianya digelar Sabtu (6/9/2025) terpaksa ditunda.
Penanggung jawab acara, Wikan Agung, menyatakan penundaan ini merupakan imbas dari situasi keamanan yang belum stabil pasca kerusuhan di Banyumas.
Acara yang rencananya digelar di kawasan Menara Pandang Teratai ini kemungkinan akan diundur hingga Sabtu (27/9/2025), sambil menunggu pencabutan status siaga dari aparat keamanan.
Baca juga: Terdampak Demo Rusuh, Sky Lantern Serenade di Menara Teratai Purwokerto Banyumas Ditunda
Bagaimana Nasib 3.000 Tiket?
Penundaan ini menimbulkan pertanyaan besar bagi sekitar 3.000 orang yang telah membeli tiket.
Wikan mengakui ada sejumlah permintaan pengembalian dana (refund), terutama dari pembeli luar kota.
Namun, ia menegaskan bahwa pihak panitia belum membuka opsi refund. Alasannya, status acara saat ini adalah ditunda, bukan dibatalkan.
"Kalau kita batal, mungkin kita akan tanggung jawab untuk masalah refund. Tapi ini kan ditunda, bukan batal," jelas Wikan kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (4/9/2025).
Baca juga: 82 Pelaku Kericuhan saat Demo di DPRD Cilacap Diamankan Polisi
Tunggu Status Siaga Dicabut
Wikan menegaskan, keputusan penundaan murni disebabkan oleh faktor keamanan dan sebagai bentuk ketaatan terhadap arahan pemerintah daerah serta Forkopimda.
"Mohon maaf, kita sebenarnya acaranya bukan dibatalkan, tapi ditunda karena faktor kemarin yang demo. Jadi kita menunggu situasi stabil," katanya.
Pihaknya terus berkoordinasi dengan Dinpora dan BLUD Banyumas. Informasi sementara yang ia terima, tanggal 27 September 2025 masih tersedia untuk digunakan jika status siaga telah dicabut.
Siap Hadapi Somasi
Menanggapi isu adanya ancaman somasi atau tuntutan hukum dari pihak yang merasa dirugikan, Wikan menyatakan siap menghadapi. Ia merasa tidak bersalah karena penundaan ini bukan keinginan panitia.
"Monggo, nggak apa-apa Mas. Kalau saya memaksakan pelaksanaan, malah saya salah sama pemerintah. Saya ini E.O. yang taat dengan pemerintah dan Forkopimda," tegasnya.
Panitia berharap acara yang digadang-gadang akan menjadi daya tarik wisata malam di Purwokerto ini dapat segera terealisasi setelah situasi kembali kondusif. (jti)
| Punya Pabarik Sarung Tangan dari Korea, Kebumen Berharap Tak Lagi Jadi Kabupaten Termiskin di Jateng | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Video Detik-detik Pencurian di SDN 1 Bumitirto Wonosobo Terekam CCTV, Laptop hingga Tabung Gas Raib | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Video Penampakan Bangkai Bus Kecelakaan Maut di Tol Pemalang, Bagian Kanan Rusak Parah | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Pria Asal Aceh Ditangkap di Purbalingga, Kedapatan Jual Ribuan Butir Obat Terlarang di Gubuk | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Kecelakaan Maut PO Haryanto di Tol Batang, Polisi Dalami Dugaan Bus Tak Gunakan Ban Standar | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/20250904-Menara-Pandang-Teratai-Purwokerto.jpg)
                
												      	
												      	
												      	
												      	
												      	
				
			
											
											
											
											
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.