Berita Daerah

Tujuh Janin Bayi Ditemukan di Kamar Kos di Makassar, Berawal dari Bu Kos Cium Bau seperti Terasi

Tujuh kerangka janin ditemukan di sebuah kamar kos di Kelurahan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Editor: rika irawati

TRIBUNBANYUMAS.COM, MAKASSAR - Tujuh kerangka janin ditemukan di sebuah kamar kos di Kelurahan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Tujuh janin ini ditemukan setelah pemilik kos curiga setelah mencium bau seperti bau terasi dari dalam sebuah kamar.

Kamar tersebut disewa perempuan berinisial NM.

Saat ini, NM telah ditangkap dan mengakui, janin-janin tersebut merupakan hasilnya melakukan aborsi.

Ia ditangkap di Kabupaten Konawe, Sulawesi tenggara.

Perempuan muda tersebut sudah meninggalkan kamar kos di Makassar sejak Desember 2021.

Saat itu, ia pamit ke pemilik kos, Syamsul dan Mulfa Anograhwati, untuk refreshing ke Kendari.

Baca juga: Fatal Akibatnya Jika Kamu Lakukan Aborsi Ilegal, Dokter RSI Banjarnegara: Tubuh Bisa Membusuk

Baca juga: 3 Dokter Ditangkap, Praktik di Klinik Aborsi. Layani 2.638 Pasien dalam 15 Bulan

Baca juga: Saya Pikir Awalnya Bangkai Ayam, Penemuan Jasad Janin Bayi di Desa Krasak Brebes, Begini Ceritanya

Baca juga: Miris, Janin Bayi Dibuang di Kebun Warga Kruwisan, Saksi: Sudah Dikerumuni Lalat Saat Saya Lihat

Tak hanya NM, polisi juga menangkap kekasih NM di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Dari hasil penyelidikan sementara, NM dan kekasihnya melakukan aborsi karena malu hamil di luar nikah.

Aborsi pertama kali dilakukan pada tahun 2012 dan hingga 2021, mereka sudah 7 kali melakukan aborsi.

Hubungan asmara mereka sudah berlangsung selama 10 tahun.

"Pengakuan dari tersangka, dia minum ramuan dan melakukan tindakan yang bisa menggugurkan janin," kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Polisi Budi Haryantoo, Rabu (9/6/2022).

Ia membenarkan jika aborsi pertama kali dilakukan tahun 2012 dan lokasinya berpindah-pindah.

Saat aborsi, NM dibantu pasangannya.

"Dari keterangan tersangka juga, dia melakukan aborsi dari tahun 2012 sampai sekarang," kata Budi.

"Tempat aborsinya pun berpindah-pindah dan saat melakukannya, dibantu pasangannya," tambah dia.

Saat ini, pihak kepolisian masih memeriksa pasangan kekasih tersebut.

Pemilik kos mencium bau mirip terasi

Nulfa, pemilik kos, bercerita, NM menunggak membayar kamar kos setelah pamit ke Kendarai sejak Desember 2021.

Pada Februari 2022, Nulfa mengaku sempat mencium bau seperti terasi dari dalam kamar yang dihuni NM.

Ia sempat mengecek kondisi kamar karena takut ada tikus mati atau air hujan yang tergennag.

"Saat itu, saya cium bau terasi tapi saya masih abaikan," sambungnya.

Bau tersebut berulang ia cium dari sebuah kardus dan ia sempat memindahkan kardus tersebut dari posisinya.

Karena penasaran dengan bau itu, Nulfa akhirnya memberanikan diri membuka kardus tersebut, Sabtu (4/6/2022).

Kardus tersebut, kata Nulfa, dibungkus dua lapis kantong plastik. Setiap lapis kantong plastik dibalut lakban cokelat.

"Lapisan pertama dilakban. Lapisan kedua dilakban lagi. Kemudian kardusnya dilakban lagi," kata Nulfa.

Hingga akhirnya, Nulfa berhasil membuka semua lakban dan kardus tersebut.

Baca juga: Ribuan Ulat Serbu Rumah Warga di Cabean Salatiga, Siti: Tadi Pagi Disapu Dapat Tiga Ember

Baca juga: Ingin Punya HP Lebih Bagus, Sekuriti Erafone Purbalingga Gasak Ponsel Samsung di Toko

Baca juga: Ketua Umum PSI Giring Ganesha Blak-blakan Ingin Jadi Gubernur DKI Jakarta

Baca juga: Anggota Polres Blora Buka Padepokan Mengaji di Bekle, Muridnya Mulai PAUD hingga Ibu-ibu

Di dalam kardus itu, terdapat sebuah parang, tas ransel, dan dua barang terbungkus kantong plastik.

Kantong plastik tersebut juga dibalut lakban cokelat.

Dalam satu kantong plastik, berisi rantang dengan satu butir telur.

Namun, telur tersebut tersisa cangkang.

Selanjutnya, Nulfa kembali membuka sebuah barang berbentuk kotak seperti dus sepatu.

Ia kemudian menggunting sekitar 5 cm.

Saat terbuka sedikit, bau dari benda tersebut semakin menyengat.

Dan Nulfa melihat sesuatu seperti pasir.

"Saya langsung kaget dan mendorong barang itu ke luar kamar," sambungnya.

Nulfa hanya melakukan sampai di situ dan memanggil suaminya, Syamsul.

Mereka semakin penasaran dan merasa aneh.

Syamsul kemudian melanjutkan membuka barang tersebut.

"Jadi, saya gunting lagi sedikit," kata Syamsul.

Setelah cukup luas, Syamsul kaget saat membuka dan melihat isi didalamnya.

Terdapat kain bermotif kulit ular.

Karena merasa semakin aneh, sepasang suami istri itu akhirnya menghentikan aksinya.

Mereka kemudian membukan kotak tersebut setelah melapor ke pihak RT.

Betapa terkejutnya saat mereka menemukan rambut dan tulang kepala dibalut lain bermotif ular.

"Di situ saya lemas. Keringat dingin lihat itu semua," kata Nulfa.

Kotak yang ternyata berisi rantang dan kotak sepatu serta kain yang terbungkus dalam ransel itu pun dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk diperiksa lebih lanjut.

Dua hari berselang, tepatnya Senin 6 (6/2022), Nulfa mendapat kabar tentang isi dari kotak misterius itu.

Ia mengaku ditelepon langsung Kanit Reskrim Polsek Biringkanaya Iptu Nurman Matasa terkait hasil pemeriksaan Dokpol.

"Senin malam, saya ditelepon pak Nurman. Katanya, kasih tenang dulu perasaannya Bu. Ternyata, isinya ini tiga susun di dalam boks ada tujuh tengkorak bayi," bebernya.

Pengakuan Ulfa selaras dengan pernyataan Kabid Dokkes Polda Sulsel Kombes Pol Yusuf Mawadi.

"Setelah kami analisa, identifikasi, ternyata itu kami temukan berupa tulang-belulang," kata Kombes Pol Yusuf.

"Dan setelah kami rekonstruksi, ternyata memang berisi tulang-tulang janin. Jumlahnya kurang lebih tujuh," sambungnya.

Pihaknya mengaku belum mengetahui pasti motif ataupun tujuan penyimpanan janin itu.

"Untuk itu, masih kami diselidiki lebih lanjut dan sesuai permintaan pihak penyidik Reskrim," bebernya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Kali Aborsi sejak Tahun 2012, Pasangan Kekasih Ini Simpan Janin-janinnya di Kotak Makanan".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved