Berita Kriminal
Miris, Janin Bayi Dibuang di Kebun Warga Kruwisan, Saksi: Sudah Dikerumuni Lalat Saat Saya Lihat
Janin bayi yang diperkirakan berumur 1 hingga 3 bulan itu ditemukan pemilik kebun, Tri Eryati (41) saat hendak mencangkul.
Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, TEMANGGUNG - Warga Desa Kruwisan, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung digemparkan dengan penemuan janin bayi di kebun milik warga setempat pada Senin (21/12/2020).
Janin bayi yang diperkirakan berumur 1 hingga 3 bulan itu ditemukan pemilik kebun, Tri Eryati (41) saat hendak mencangkul.
Ditemui Tribunbanyumas.com, Selasa (22/12/2020), di lokasi penemuan bayi, Tri kaget saat melihat benda yang dikerumuni lalat.
Baca juga: Kapolres Temanggung: Tak Cuma Dibubarkan, Warga Terlibat Kerumunan Massa Wajib Jalani Rapid Test
Baca juga: Ribuan Botol Sitaan Polisi Dimusnahkan, Hasil Operasi Pekat Selama Setahun di Temanggung
Baca juga: Sepakat dengan Gubernur Jateng, Bupati Temanggung Tak Akan Paksakan KBM Tatap Muka Digelar Januari
Baca juga: Tanpa Terkecuali di Temanggung, Guru dan Tenaga Pendidik Wajib Tes Usap, Sudah Dimulai 15 Desember
Katanya, ia pun penasaran dan mendekatinya untuk memastikan benda apa yang dilihatnya.
"Kemarin sekira pukul 08.00 saya berangkat ke kebun."
"Karena sempat mampir jenguk saudara yang lahiran, baru sampai di kebun sekira pukul 09.09."
"Saya cari cangkul, tiba-tiba lihat benda dikerumuni lalat banyak."
"Saya dekati, sepertinya janin bayi, kaget," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (22/12/2020).
Panik seusai menemukan janin bayi itu, Tri segera melaporkannya ke perangkat desa.
Pihak desa bersama jajaran Polsek Parakan melakukan pengecekan di lokasi satu jam pasca laporan Tri Eryati.
Menurut Tri, janin bayi yang ia temukan sudah mulai berbentuk janin dengan ari-ari yang cukup panjang.
Besar janin diperkirakan mencapai 1 kepal orang dewasa tanpa dibungkus apapun.
Pada janin tersebut, Tri melihat bentuk menyerupai kepala dan kaki yang mulai muncul.
Kondisinya pun katanya masih cukup bersih seperti baru diletakkan atau dibuang.
"Saya ya heran, kemarin-kemarin saya mencangkul di sini (kebun) setiap hari tidak melihat."