Berita Blora
Anggota Polres Blora Buka Padepokan Mengaji di Bekle, Muridnya Mulai PAUD hingga Ibu-ibu
Pengabdian tak hanya dilakukan Adi Tri Sukmoro di tempatnya bertugas di Kepolisian resort (Polres) Blora, Jawa Tengah.
TRIBUNBANYUMAS.COM, BLORA - Pengabdian tak hanya dilakukan Adi Tri Sukmoro di tempatnya bertugas di Kepolisian resort (Polres) Blora, Jawa Tengah.
Pria berpangkat Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda), yang sehari-hari menjabat sebagai Kepala Jaga pada Satuan Samapta Bhayangkara (Sat Sabhara) tersebut, juga mendedikasikan hidup untuk masyarakat sekitar.
Ia merupakan pendiri sekaligus ketua Sekolah Mengaji Taman Pendidikan Quran (TPQ) Nurul Quran di Kelurahan Bangkle, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora.
Tak hanya mendirikan sekolah mengaji, Adi juga menjadi seorang guru bagi para santri.
Bahkan, bersama istri dan tujuh kawannya, mereka kemudian mendakwahkan Islam lewat pendirian padepokan yang dinamakan Padepokan Alab Alab Sabrang Lor.
Baca juga: Alhamdulillah, Utang Rp 150 Miliar Pemkab Blora ke Bank Jateng Disetujui. 15 Ruas Jalan Bakal Mulus
Baca juga: Nasi Pecel Mbah Jito Blora Tak Pernah Sepi Pembeli. Saat Hari Libur, Antrean Sampai Pakai Nomor
Baca juga: Selewengkan Uang Rp 3 M, Sepasang Polisi Blora Akan Diadili 30 Mei Mendatang di Tipikor Semarang
Baca juga: Batik Motif Corona Karya Difabel Blora, Laris Manis Kala Pandemi Covid-19
Kegiatan mengaji di padepokan tersebut dilakukan setiap hari.
Kegiatannya dimulai dengan ibadah salat Ashar berjemaah yang digelar di musala dekat rumah Adi.
Setelah salat dilanjutkan sekolah mengaji yang dilaksanakan di musala dan di rumah Adi.
Adi menerangkan, awal mula mendirikan sekolah mengaji karena melihat lingkungan di sekitar rumah, jauh dari sekolah mengaji atau madrasah.
Dari situlah, sedikit demi sedikit, ia mulai mengajari mengaji anak-anak dan remaja warga sekitar.
"Berawal dari itulah saya ingin mengamalkan ilmu yang saya dapatkan."
"Dulu, hanya mengajari mengaji sedikit anak-anak. Dan alhamdulilah, masyarakat sekitar sini mendukung."
"Akhirnya, kami buka sekolah mengaji di sini," kata dia dalam kekterangan tertulis, Kamis (9/6/2022).
Adi mengakui, tak mudah mendirikan sekolah mengaji.
Selain keterbatasan anggaran, yang menjadi masalah berikutnya adalah keterbatasan tempat dan sarana.