Berita Jateng

Gubernur Jateng Kukuhkan Pengurus LFSP, Ada Kiai, Ibu Nyai, Akademisi

Ahmad Luthfi mengatakan, komponen LFSP terdiri dari para kiai, para ibu nyai, serta akademisi, yang punya pengaruh di Jateng.

ist/dok pemprov jateng
LANTIK PENGURUS - Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menyalami pengurus Lembaga Fasilitasi dan Sinergitas Pesantren (LFSP) Provinsi Jawa Tengah periode 2025–2030 di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Senin (8/9/2025). Keberadaan LFSP dibentuk untuk mengakomodasi masukan dan program pesantren. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengukuhkan pengurus Lembaga Fasilitasi dan Sinergitas Pesantren (LFSP) Provinsi Jawa Tengah periode 2025–2030 di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Senin (8/9/2025).

Pembentukan LFSP ini merupakan implementasi dari Undang-Undang Nomor 18 tahun 2019 tentang Pesantren, dan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2023 tentang Fasilitasi dan Sinergitas Penyelenggaraan Pesantren.

Ahmad Luthfi mengatakan, komponen LFSP terdiri dari para kiai, para ibu nyai, serta akademisi, yang punya pengaruh di Jateng.

Baca juga: Pernah Gabung Jamaah Islamiyah, Khairullah Kini Bangun Benteng NKIR Lewat Pesantren di Semarang

Potensi tersebut, dinilai Luthfi luar biasa, karena selain memberikan pendidikan agama di pesantren, juga dapat menggerakkan masyarakat. 

"Potensi ini ujungnya adalah menciptakan suasana tertib dan damai di wilayah kita," kata dia. 

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin menambahkan, keberadaan LFSP dibentuk untuk mengakomodasi masukan dan program pesantren.

LFSP akan menjadi penghubung antara pesantren dengan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kesehatan, dan dinas lainnya.

Baca juga: Anak Gengster Jateng Bakal ‘Dibuang’ ke Pesantren? Ini Penjelasan Wagub Taj Yasin

"Fasilitasi ini agar santri dan pesantren bisa lebih masif lagi."

"Salah satu programnya adalah beasiswa santri, yang akan dikoordinasikan dengan kampus-kampus di dalam maupun luar negeri seperti Yaman, Mesir, Jerman, hingga Australia," imbuhnya.

Terobosan Penting

Kepala Kanwil Kementerian Agama Jawa Tengah, Saiful Mujab menyatakan, langkah ini merupakan terobosan penting.

Dengan lembaga ini, pesantren bisa dipetakan dengan baik, dan diarahkan untuk mewujudkan pesantren hebat.

"Jawa Tengah menjadi provinsi pertama yang membentuk lembaga fasilitasi dan sinergitas pesantren," katanya. 

Ia menambahkan, di Jawa Tengah terdapat lebih dari 5.000 pesantren dengan hampir 600 ribu santri, yang akan terbantu melalui fasilitasi lembaga ini.

Ketua LFSP Jawa Tengah, Hasyim Muhammad menyampaikan, pada tahap awal, lembaga akan fokus pada penataan organisasi dan penyusunan program.

"Pada Oktober nanti, Insyaa Allah akan ada rapat penganggaran."

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved