Berita Jawa Tengah

4.000 Orang di Kendal Masih Nganggur, Disperinaker Bakal Buka 8.530 Lowongan Pekerjaan

Sebanyak 8.530 lowongan pekerjaan (loker) bakal dibuka lebar-lebar dalam waktu dekat oleh Disperinaker Kabupaten Kendal.

Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
PEMKAB KENDAL
Seorang karyawati sedang menjahit baju di PT Eclat Textile International, Kabupaten Kendal, baru baru ini. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Disperinaker Kabupaten Kendal mencatat angka pengangguran masyararakat pada akhir 2021, tembus 40.000 orang.

Tingginya angka pengangguran dipicu beberapa faktor.

Seperti dampak pandemi Covid-19 dan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) selama dua tahun terakhir.

Baca juga: Satu Warga Binaan Lapas Terbuka Kendal Tewas dalam Pelarian, Tertembak Anggota Polda Lampung

Baca juga: Kendal Sumbang 434 Kasus Kecelakaan Sepanjang 2021, Polda Jateng: Tahun Ini Harus Ditekan

Baca juga: Kini Polres Kendal Punya Tim Khusus Anti Begal, Tiap Hari Tiga Shift, Tugasnya Sisir Lokasi Rawan

Baca juga: Data Terkini Disperkim Kendal: Masih Ada 37 Ribu Rumah Masuk Kategori Tidak Layak Huni

Pemkab Kendal melalui Disperinaker pun mulai menggarap serius program-program penyaluran tenaga kerja untuk menekan angka pengangguran.

Sebanyak 8.530 lowongan pekerjaan (loker) bakal dibuka lebar-lebar dalam waktu dekat.

Calon tenaga kerja dengan usia produktif bakal dipersiapkan menjadi tenaga profesional yang akan disalurkan ke perusahaan-perusahaan atau pelaku usaha di wilayah Kawasan Industri Kendal (KIK).

Kepala Disperinaker Kabupaten Kendal, Cicik Sulastri mengatakan, dalam kurun waktu 1-2 bulan ke depan, pemerintah daerah bakal melakukan upaya percepatan mengurangi angka pengangguran.

Pihaknya sudah menjalin kerja sama antara pemerintah daerah, KIK, dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian.

Itu dimaksudkan untuk menyiapkan tenaga kerja profesional dan penyalurannya di dunia kerja.

Kata dia, calon tenaga kerja akan dilatih skill oleh Badan Diklat Industri pada BPSDMI sesuai bidang-bidang yang dibutuhkan pelaku usaha.

Mulai dari skill menjahit, teknisi elektronik, dan beberap bidang lainnya.

"40.000 lebih angka pengangguran ini berdasarkan data BPS pada 2021."

"Kami terus berupaya menekan pengangguran agar angka kemiskinan juga bisa ditekan," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Minggu (30/1/2022).

Lebih lanjut, Cicik menerangkan, beberapa skema pelatihan dan penyaluran tenaga kerja tengah dipersiapkan agar bisa dibuka serentak.

Dalam waktu 1-2 bulan ke depan, calon tenaga kerja nantinya bisa mendaftar melalui sistem terpadu untuk dipertemukan dengan pelatih dan penyedia kerja. 

Berbagai macam bidang pelatihan nantinya bisa dieksplor masyarakat untuk dipilih sesuai minat masing-masing. 

Setelah itu, akan dilangsungkan pelatihan yang difasilitasi oleh Badan Diklat Industri BPSDMI untuk melahirkan tenaga kerja yang handal supaya terserap dengan cepat di perusahaan-perusahaan.

"Pada 2022, data terkini ada 8.530 lowongan pekerjaan dari 32 pelaku usaha di KIK."

"Seperti 19 pelaku usaha sudah operasional, sisanya masih dalam pembangunan konstruksi," jelas dia. 

Cicik menyebut, lowongan pekerjaan yang cukup besar datang dari PT Eclat Textile International yang membutuhkan sekira 6.500 tenaga kerja.

Sebanyak 1.240 tenaga kerja sudah tersalurkan, masih kurang 5.260 calon tenaga kerja.

Sementara lowongan pekerjaan lain datang dari beberapa pelaku usaha. 

"Pemerintah daerah akan berupaya penuh memberikan akses kepada para pencari kerja."

"Nanti, calon tenaga kerja disiapkan melalui pelatihan 2-3 minggu."

"Kemudian praktiknya langsung di perusahaan," tutur Cicik.

Sementara itu, UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Kendal juga membuka seleksi pelatihan kerja tahap pertama pada 2022.

Sebanyak 349 pendaftar memperebutkan 48 kursi yang telah disediakan.

Nantinya, calon peserta yang lolos seleksi akan mengikuti bimbingan keterampilan kerja menjahit (garmen) dan las listrik selama 30 hari dengan pembagian tiga kelas.

Kepala UPTD BLK Kendal, Hendro Setiyo Utomo mengatakan, proses seleksi dilakukan dengan ketat seiring tingginya antusias calon peserta pelatihan yang mendaftar. 

Dia menyebut, pada 2022 ini, pihaknya mendapatkan jatah 13 kelas pelatihan kerja.

Tujuh kelas di antaranya dibiayai dengan dana APBN.

Meliputi lima kelas pelatihan di bidang garmen (menjahit baju), satu kelas pelatihan las, dan satu kelas pelatihan service handphone

Sementara dari dana APBD Kabupaten, pihaknya mendapatkan jatah membuka 6 kelas pelatihan. 

Meliputi, dua kelas pelatihan menjahit, satu kelas pelatihan las, satu kelas pelatihan service sepeda motor, satu kelas pelatihan di bidang elektronik, dan satu kelas pelatihan tata rias. 

Semua peserta yang lulus pelatihan akan disalurkan ke dunia kerja melalui Disperinaker Kabupaten Kendal.

"Tahun ini lebih banyak membuka pelatihan menjahit baju (garmen), karena ada permintaan tenaga kerja menjahit dari perusahaan garmen di KIK."

"Sisanya dipersiapkan untuk tenaga kerja di beberapa perusahaan lainnya," tutur Hendro kepada Tribunbanyumas.com, Minggu (30/1/2022).

Selain di BLK Disperinaker Kabupaten Kendal, masyarakat juga diperkenankan mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja swasta.

Keterampilan yang didapatkan, nantinya menjadi modal untuk mendaftar sebagai calon tenaga kerja pada Disperinaker untuk diseleksi menjadi tenaga kerja di perusahaan yang membutuhkan. (*)

Baca juga: Belasan Rumah Warga Rusak, Dampak Hujan Disertai Angin Kencang di Susukan Banjarnegara

Baca juga: Cerita Motor Matic Tertukar di Minimarket SPBU Petambakan Banjarnegara, Arif: Jadi Sama Susahnya

Baca juga: Nyebur dan Tak Muncul Lagi, Dua Bocah di Wonosobo Ditemukan Tewas di Dasar Kedung

Baca juga: Duh! Kecanduan Judi Online, Bendahara Desa Wonosobo Batang Gelapkan Dana Bantuan Sosial Rp 60 Juta

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved