Berita Kriminal
Rekan Kerja Korban Sebut Suami Indah Gampang Cemburu, Kasus Pembunuhan di Ngemplak Simongan Semarang
Korban bekerja di Wulan Hijab Semarang yang berlokasi sekira 200 meter dari rumah kontrakan korban. Di sana, dia baru bekerja 6 bulan.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Rekan kerja korban Dwi Listyani berucap, suami korban sering cemburu terhadap korban.
Meski diakuinya, kecemburuan pelaku tidak berdasar.
"Iya suaminya suka cemburu gitu."
"Padahal korban ya pendiam," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (15/1/2022).
Baca juga: Pelaku Dipastikan Suami Korban, Kasus Pembunuhan di Ngemplak Simongan Semarang, Ini Kata Polisi
Baca juga: Suami Indah Safitri Keluar Kontrakan Sembari Memegang Pisau, Korban Dibawa ke RSUP Kariadi Semarang
Baca juga: Inilah Moaci Gemini Semarang, Oleh-oleh Legendaris Sejak 1985, Sehari Produksi 100 Ribu Dus
Baca juga: Pemkot Semarang Bakal Tutup Saluran Depan TMP Giri Tunggal, Solusi Kelancaran di Jalan Sriwijaya
Ia menyebut, memang tak mengetahui kondisi keluarga korban.
Hanya saja, korban pernah cerita bahwasanya suaminya suka cemburu.
"Korban itu pendiam sekali."
"Jika tidak ditanya, dia tidak akan ngomong."
"Tetapi pernah cerita jika suaminya suka cemburu," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (15/1/2022).
Korban bekerja di Wulan Hijab Semarang yang berlokasi sekira 200 meter dari rumah kontrakan korban.
Ia sudah bekerja di konveksi itu sebagai tukang jahit selama 6 bulan.
Sebelumnya, korban sempat ikut suaminya atau tersangka ke Jawa Timur, tapi kembali ke Semarang.
Sementara korban dan suaminya tinggal di kontrakan itu baru dua pekan atau sejak 1 Januari 2022.
Tersangka bekerja sebagai buruh pabrik.
Dwi berkata, sebelum kejadian pagi harinya, sempat menanyakan kepada korban sebab wajahnya murung.
Akan tetapi korban tak merespon.
"Wajahnya korban tak enak saya tanya diam saja," tuturnya.
Pelaku menjemput korban menggunakan motor saat jam istirahat makan siang.
Saat itulah momen ia bertemu terakhir dengan korban.
"Habis itu dengar dari temen yang satu kontrakan dengan korban bahwa korban dibunuh suaminya pakai pisau," katanya.
Ia kaget lantas mendatangi lokasi kejadian.
Setiba di sana korban tengkurap bersimbah darah mengenakan kaus warna putih lengah panjang warna hitam.
Korban mengenakan celana levis panjang.
"Saya ke situ sudah dalam kondisi seperti itu," jelasnya.
Ia menambahkan, korban masih memiliki dua anak kecil masing-masing berusia 2 dan 4 tahun.
"Yang besar dibawa pelaku kabur."
"Yang kecil di rumah bude korban," tuturnya.

Baca juga: Dinkes Kota Tegal: Pekan Depan Mulai Vaksinasi Dosis Ketiga, Gunakan Vaksin Moderna
Baca juga: Mengungkap Sejarah Tugu Shuttlecock di Kota Tegal, Wijanarto: Pernah Jadi Refensi Internasional
Diberitakan sebelumnya, Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Sardo Lumbantoruan memastikan kejadian perempuan tewas di rumah kontrakan lantaran dibunuh.
Saat ini polisi sudah mengantongi identitas pelaku.
"Iya dugaan pelaku adalah suaminya atas nama Kanipah alias Andre."
"Kami masih memburu pelaku," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (15/1/2022).
Pelaku selepas melakukan pembunuhan lantas kabur membawa seorang anaknya.
Polisi telah membentuk tim untuk memburu pelaku.
Ia menyebut, keterangan para saksi mata di lokasi kejadian, antara pelaku dan tersangka sempat terjadi cekcok di rumah kontrakan tersebut.
Selepas cekcok, korban sempat berteriak minta tolong kepada satu penghuni kontrakan atas nama Yuni.
Saksi itu hendak masuk ke kamar kontrakan namun tak berani lantaran dua suami istri itu sedang bertengkar.
Apalagi pelaku saat itu membawa pisau.
"Yuni lalu berlari meminta pertolongan warga."
"Setiba warga ke situ pelaku sudah membawa pisau."
"Korban tengkurap bersimbah darah," ungkapnya.
Pelaku lalu kabur dengan membawa pisau itu.
Pisau lantas dibuang di lapangan badminton berjarak 200 meter dari lokasi kejadian.
"Korban sempat dipukuli dulu lalu ditikam pisau sebanyak lima kali," papar AKBP Donny.
Tusukan pisau dapur yang bersarang di tubuh korban menyasar leher.
Mayat korban bersimbah darah di ruang tamu dengan posisi tengkurap.
Menurut AKBP Donny, selepas menikam istrinya, pelaku sempat ke rumah mertua atau orangtua korban yang berada di RT sebelah.
Pelaku mendatangi rumah mertuanya dengan kondisi baju dan celan bernoda darah.
"Pelaku ditanya mertuanya ada darah kenapa?"
"Dijawab pelaku dengan geleng-geleng dan menangis," katanya.
Ia mengatakan, pelaku lantas membawa anaknya kabur.
Pihaknya masih mengindentifikasi keberaan pelaku.
"Kami sudah kantongi identitasnya Kanipah alias Andre."
"Motif masih kami dalami," ujarnya. (*)
Baca juga: Cuaca Ekstrem Bikin Kelimpungan Petani Kentang di Dieng Banjarnegara, Tanaman Mudah Membusuk
Baca juga: Dinkes Banjarnegara Wajibkan Orangtua Anak Usia 6-11 Dampingi saat Vaksinasi Covid, Ini Tujuannya
Baca juga: Ditangkap Polisi di Kertek Wonosobo, EN Akui Pesan Sepaket Tembakau Gorilla Via Instagram
Baca juga: Terungkap Misteri Kematian Gadis di Kaliwiro Wonosobo, Menolak Berhubungan Intim Lalu Dibunuh