Kesehatan di Wonosobo

Angka Stunting Wonosobo Turun Drastis, Kadinkes Justru Khawatir Ditinggal Program Presiden Baru

Wonosobo sukses turunkan angka stunting. Namun kini muncul kekhawatiran baru soal kelanjutan program.

Penulis: Imah Masitoh | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUN BANYUMAS/ IMAH
KEPALA DINKES WONOSOBO, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo, Jaelan Sulat. Ia mengungkapkan kekhawatirannya bahwa isu Stunting tidak lagi menjadi prioritas di era Program Presiden yang baru, meski Wonosobo berhasil menurunkan angka prevalensinya. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Kerja keras Pemerintah Kabupaten Wonosobo dalam menangani Stunting membuahkan hasil signifikan.

Angka prevalensi stunting di Wonosobo pada tahun 2024 tercatat turun drastis menjadi 23,9 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 29,2 persen.

Namun, di tengah capaian positif ini, muncul kekhawatiran baru terkait masa depan program prioritas ini.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes Wonosobo), Jaelan Sulat, khawatir isu stunting tidak lagi menjadi prioritas di era Program Presiden yang baru.

Baca juga: KEREN, PKK Desa di Wonosobo Ini Lawan Stunting Pakai Susu Kacang Merah, Hasilnya Terbukti Ampuh

Berhasil Turunkan Angka Stunting 

Penurunan angka stunting ini merupakan buah dari berbagai intervensi lintas sektor yang konsisten dilakukan Pemkab Wonosobo.

Program-program tersebut menyasar langsung ke akar masalah gizi buruk.

Beberapa intervensi unggulan antara lain pemberian dua butir telur per hari untuk anak-anak berisiko stunting, suplementasi zat besi dan zinc, skrining dan pengobatan TBC, serta edukasi gizi dan pemberian tablet tambah darah untuk remaja putri.

"Kita sih menerima hasil apapun, yang penting kan kondisi realnya kita tangani," ujar Jaelan, Minggu (7/9/2025), merujuk pada data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024.

Juara 1 Nasional Audit Stunting 

Keseriusan Wonosobo dalam menangani stunting bahkan telah mendapat pengakuan di tingkat nasional.

Pada tahun 2024, Wonosobo berhasil meraih penghargaan sebagai juara 1 nasional untuk kategori kabupaten/kota terbaik dalam implementasi audit kasus stunting.

Selain itu, Pemkab Wonosobo juga menerima Dana Insentif Fiskal dari pemerintah pusat atas kinerjanya dalam penanganan stunting dan kemiskinan.

Khawatir 'Ditinggal' Presiden Baru 

Meski angka stunting telah turun dan berbagai prestasi diraih, Jaelan Sulat tak bisa menyembunyikan kekhawatirannya.

Ia cemas, dengan bergantinya prioritas nasional, program penanganan stunting akan kehilangan momentum dan dukungan anggaran.

"Yang saya takutkan isu stunting kan bukan masuk program prioritasnya Pak Presiden, jadi saya berharap tidak lantas ditinggal. Ini menyangkut masa depan anak-anak kita,” jelasnya.

Ia berharap, meskipun angka di Wonosobo masih di atas target nasional (14 persen), semangat untuk memberantas stunting tidak akan pernah surut, baik di tingkat daerah maupun pusat. (ima)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved