Berita Jawa Tengah

Tak Cuma Buruh, Ganjar Minta Pemda di Jateng Bisa Naikkan Gaji Guru Honorer Setara UMK

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta Bupati/Wali Kota se Jateng memberikan penghargaan pada guru khususnya mereka yang masih honorer.

Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: deni setiawan
PEMPROV JATENG
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo seusai memimpin upacara peringatan Hari Guru Nasional di SLB Negeri Semarang, Kamis (25/11/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta Bupati maupun Wali Kota se Jawa Tengah memberikan penghargaan pada guru khususnya mereka yang masih honorer.

Sebab sampai saat ini, masih banyak guru di Jawa Tengah yang berada di bawah naungan Bupati/Wali Kota belum mendapatkan upah layak.

Baca juga: Ganjar Pamerkan Program Jateng Gayeng Ndandani Omah Bareng, Seperti Ini Paparannya

Baca juga: Jateng Terbaik Pelayanan Investasi 2021, Gubernur Ganjar Sebut Bagian Ikhtiar Reformasi Birokrasi

Baca juga: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Kaji Opsi Formula UMK Ganda untuk 2022, Berikut Pertimbangannya

Baca juga: Sudah Diputuskan Gubernur Ganjar, Upah Minimun Jateng Tahun 2022 Naik 0,78 Persen

Hal itu disampaikan Ganjar seusai memimpin upacara peringatan Hari Guru Nasional di SLB Negeri Semarang, Kamis (25/11/2021).

Dalam pidatonya, Ganjar bahkan membandingkan nasib guru dengan nasib buruh yang mendapat perlakuan berbeda.

"Terus terang saya nggregel (sedih)."

"Setiap tahun kita berdebat dan memperjuangkan gaji temen-temen buruh, tapi kita lupa pada ribuan guru di Tanah Air yang gajinya memprihatinkan," kata Ganjar.

Untuk guru yang berada di bawah naungan Pemprov Jateng, lanjut Ganjar, semua sudah mendapat gaji setara UMK.

Namun mereka guru honorer SD - SMP yang berada di bawah naungan kabupaten/kota, banyak yang belum mendapatkan haknya secara layak.

"Maka saya mendorong para Bupati dan Wali Kota dan DPRD kabupaten/kota untuk lebih memperhatikan nasib guru honorer."

"Saya harap tahun depan semua sudah bisa dapat gaji setara UMK," tegasnya.

Menurut Ganjar, tidak ada yang sulit untuk menaikkan gaji para guru honorer di daerah setara UMK.

Semua bisa dilakukan, asal ada kemauan yang kuat.

"Tolong mereka dibayar setara UMK."

"Jangan bilang tidak ada."

"Kalau tidak ada, ya gaji kita (Bupati/Wali Kota) yang dikurangi, jangan mereka guru honorer yang ditunda," tegasnya.

Sebab UMK itu lanjut Ganjar sangat kecil untuk penghargaan pada guru.

Apalagi, UMK itu hanya upah minimum.

"Itu upah minimum lho, kasihan mereka."

"Padahal mereka sudah bekerja 5, 10 bahkan ada yang belasan tahun."

"Jadi tolong, saya mendorong semua memperjuangkan itu," tegasnya.

Lebih dari itu, Ganjar juga berpesan pada seluruh guru di Tanah Air khususnya di Jawa Tengah tetap menjadi panutan.

Sebagai guru, mereka harus bisa digugu dan ditiru oleh seluruh anak didiknya.

"Selamat Hari Guru Nasional."

"Terima kasih sudah menyiapkan anak-anak kita menjadi generasi emas."

"Terus berikan pendidikan karakter, ajarkan kasih sayang diantara mereka, jangan ajarkan mereka saling membenci pada sesama," pungkasnya.

Upacara peringatan Hari Guru Nasional sendiri digelar berbeda di Jawa Tengah.

Jika biasanya peserta upacara memakai seragam PGRI, namun kali ini peserta menggunakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.

Ada yang berpakaian adat Lampung, Padang, Kalimantan, Bali. dan lainnya.

Ganjar sendiri tampil dengan memakai baju adat Makassar. (*)

Baca juga: Puji Wajah Baru Alun-alun Purwokerto, Warga Banyumas: Lebih Cantik dan Manglingi

Baca juga: Gugah Antusias Warga Ikuti Vaksinasi, Restoran di Purwokerto Banyumas Ini Sediakan Makan Gratis

Baca juga: LPDB KUMKM Bantu Koperasi di Banyumas Akses Dana Bergulir dan Penjaminan hingga 70 Persen

Baca juga: Pilkades Serentak di Banyumas Siap Digelar, Pemilih Dibatasi 500 Orang Per TPS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved