Berita Banyumas
LPDB KUMKM Bantu Koperasi di Banyumas Akses Dana Bergulir dan Penjaminan hingga 70 Persen
Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB KUMKM) membantu mewujudkan korporatisasi koperasi di Kabupaten Banyumas.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB KUMKM) membantu mewujudkan korporatisasi koperasi di Kabupaten Banyumas.
LPDB berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Banyumas menghadirkan pelaku usaha, khususnya koperasi dan UMKM serta lembaga penjaminan bersama off taker-nya.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Divisi Umum LPDB KUMKM Saifudin di Purwokerto, dalam kegiatan Sosialisasi Penyaluran Dana Bergulir LPDB KUMKM, bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinnakerkop UKM) Kabupaten Banyumas, Rabu (25/11/2021).
Ia menyampaikan lembaga-lembaga tersebut dihadirkan dalam satu wadah karena terkadang koperasi-koperasi membutuhkan jaminan akses dana bergulir.
"Terkadang koperasinya secara usaha bagus tetapi dari sisi jaminannya kurang sehingga dari lembaga penjaminan siap mengcover maksimal 70 persen."
"Kenapa kami hadirkan off-staker sebagai buyer? Nah, LPDB hadir, pertama melakukan pendampingan, kedua melakukan pembiayaan, ketiga menghadirkan pemasarannya."
"Dari sisi off taker-nya, kami hadirkan," jelasnya kepada Tribunbanyumas.com.
Baca juga: Pilkades Serentak di Banyumas Siap Digelar, Pemilih Dibatasi 500 Orang Per TPS
Baca juga: Selamat! Layanan Publik DPMPTSP Banyumas Raih Juara 2 Nasional. Dapat Hadiah DID Rp 5,24 Miliar
Baca juga: Puji Wajah Baru Alun-alun Purwokerto, Warga Banyumas: Lebih Cantik dan Manglingi
Baca juga: Vaksinasi Covid Tercapai 70 Persen, Bupati Banyumas: Harusnya, PPKM Turun dari Level 2 ke Level 1
Dia mencontohkan, beberapa pihak pengambil alih yang bertindak sebagai pembeli, antara lain Gudang Pangan Nusantara, Rajawali Nusantara Indonesia, dan Bulog.
Menurutnya, pengurus koperasi itu juga harus berinovasi, dengan melakukan pembinaan dan pendampingan kepada para petani.
"Koperasinya yang akan mengambil dari hasil pertaniannya itu."
"Setelah itu, dari koperasinya melakukan MoU dengan off taker-nya itu, apakah diekspor atau dijual ke daerah lain."
"Jadi, memang kami hadir di sini betul-betul mempertemukan satu wadah. Di sinilah kami hadir memang untuk masyarakat Banyumas," imbuhnya.
Saifudin mengatakan, masyarakat Banyumas sangat potensial, baik dari sisi pertanian, peternakan, maupun wisatanya.
"Jadi, segala macam ini ada. Kenapa kami hadirkan dari sisi off taker-nya? Karena, ketika sudah panen, kadang-kadang untuk memasarkannya susah," katanya.
Hal itu juga dilakukan sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk membangkitkan perekonomian setelah terdampak pandemi Covid-19.