Berita Semarang
Coretan Vandalisme Tak Senonoh di Simpang Lima Semarang Ganggu Pemandangan CFD
Coretan itu berupa kata-kata vulgar disertai gambar yang tak pantas senonoh, sehingga menggangu pemandangan
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Rustam Aji
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG – Meski suasana Car Free Day (CFD) Simpang Lima Semarang, Minggu (7/9/2025), terasa ramai, namun di balik itu ada pemandangan yang tak biasa.
Ya, hal itu tak lain karena di sejumlah tempat atau fasilitas umum di area CFD, banyak coretan vandalisme dan disertai gambar yang tak senonoh.
Hal ini tentu menganggu pemandangan kota, di mana ribuan warga tumplek-blek memenuhi area ikon Kota Atlas itu, dari yang berolahraga, sekadar jalan santai, hingga duduk bercengkerama di tepi taman.
Sumiyati (38), warga Tlogosari, tampak berjalan bersama anak dan suaminya.
Saat melintas di dekat Taman Indonesia Kaya, matanya langsung tertumbuk pada coretan vandalisme yang menempel di baliho dekat tugu tunas jalan pahlawan.
Coretan itu berupa kata-kata vulgar disertai gambar yang tak pantas dipandang.
“Saya kaget lihat coretan itu. Jujur agak risih, apalagi saya bawa anak kecil. Kalau anak saya baca atau bertanya soal itu, kan bingung juga jawabnya,” ujar Sumiyati kepada Tribun Jateng, Minggu (7/9/2025).
Baca juga: 32 Pasien Bibir Sumbing dan Langit-langit di Kebumen Ikuti Operasi Gratis
Menurutnya, CFD seharusnya menjadi ruang aman dan nyaman bagi keluarga, terutama anak-anak.
Namun coretan bernada vulgar itu justru mengganggu suasana.
“Harapannya cepat dibersihkan. Kasihan kalau dibiarkan, bisa merusak pemandangan kota juga,” lanjutnya.
Hal serupa dirasakan Muh Fajar (29), warga Semarang Barat.
Ia yang rutin bersepeda ke kawasan Simpang Lima setiap CFD mengaku kurang nyaman dengan keberadaan vandalisme tersebut.
“Kurang enak dilihat, apalagi di pusat kota yang jadi jujugan orang luar Semarang. Harapannya pemerintah atau pengelola segera menindaklanjuti, jangan sampai dibiarkan berlama-lama,” katanya.
Sebagai informasi beberapa coretan itu muncul pasca aksi demonstrasi beberapa waktu lalu di kawasan gubernuran.
Sejumlah sudut jalan di sekitar Simpang Lima ikut terdampak, dengan dinding, tembok, dan pembatas jalan yang dipenuhi tulisan bernada protes.
Namun di antara berbagai coretan itu, beberapa di antaranya justru berisi kata-kata kasar hingga gambar vulgar.
Bagi warga yang berkunjung, keberadaan coretan tersebut jelas mencoreng wajah Simpang Lima yang dikenal sebagai ruang publik representatif Kota Semarang.
“Kalau bisa segera dibersihkan, biar Simpang Lima tetap indah. Kan ini jadi kebanggaan kota kita,” imbuh Fajar. (Rad)
Siswa Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto Bermain Engklek dan Egrang, Hidupkan Permainan Tradisional! |
![]() |
---|
Dua Wartawan Pati Jadi Korban Kekerasan saat Liputan Pansus Angket di DPRD Pati |
![]() |
---|
Harga Bawang Merah dan Bawang Putih di Banyumas Hari Ini Turun, Harga Cabai Masih Tinggi |
![]() |
---|
Grebeg Mulud 2025 di Solo, Tak Pakai Lama Gunungan Ludes dalam 50 Detik Diserbu Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.