Berita Solo

UNS Solo Evaluasi Keberadaan Menwa: Sementara Dilarang Melakukan Aktivitas Apapun

Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo membekukan sementara Organisasi Kemahasiswaan Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 Jagal Abilawa (Menwa).

Editor: rika irawati
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Kolase foto Gilang dan prosesi pemakaman di rumah duka Dusun Keti, Desa Dayu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Senin (25/10/2021). Gilang meninggal saat mengikuti diklat Menwa UNS Solo. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SOLO - Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo membekukan sementara Organisasi Kemahasiswaan Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 Jagal Abilawa (Menwa) pascakematian seorang anggotanya, Gilang Endi Saputra (21).

Pihak kampus juga akan memantau dan mengevaluasi keberadaan Menwa UNS.

Pembekuan sementara Menwa UNS ditandai turunnya Surat Keputusan (SK) Rektor UNS Nomor 2815/UN27/KH/2021 tertanggal 27 Oktober 2021.

"Berdasarkan SK Rektor UNS tersebut, Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 Jagal Abilawa UNS dilarang melakukan aktivitas apa pun," kata Ketua Tim Evaluasi Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 UNS, Sunny Ummul Firdaus di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (30/10/2021).

Baca juga: Menwa UNS Dibekukan, Sekretariatnya Dibanjiri Poster dan Stiker Tuntutan Keadilan untuk Gilang

Baca juga: Gilang Diduga Tewas Akibat Pukulan, Polisi Periksa 21 Panitia Diklat Menwa UNS Solo

Baca juga: Inilah Kenangan Terakhir Sang Ayah Bersama Almarhum Gilang, Mahasiswa UNS Solo Asal Karanganyar

Baca juga: Hasil Autopsi Jenazah Mahasiswa UNS Saat Diklat Menwa, Kapolresta Solo: Luka Karena Kekerasan Tumpul

Sunny mengatakan, pembekuan dilakukan karena ditemukan aktivitas yang melanggar saat Diklatsar berlangsung.

"Berdasar hasil pemeriksaan, fakta-fakta berupa dokumen-dokumen dan keterangan dari beberapa pihak, tim evaluasi menyimpulkan bahwa telah terjadi aktivitas yang melanggar dalam Diklatsar Menwa," kata dia.

Namun, Sunny tidak menjelaskan secara rinci, pelanggaran yang dimaksud.

Tewas akibat kekerasan

Polresta Solo telah menerima hasil otopsi Gilang Endi dari Rumah Sakit Bhayangkara Semarang, Jumat (29/10/2021) pukul 11.00 WIB.

Hasilnya, penyebab meninggalnya mahasiswa D4 Prodi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Sekolah Vokasi UNS Solo ini akibat kekerasan dengan benda tumpul.

"Dari hasil otopsi, disimpulkan bahwa penyebab kematian (Gilang) karena luka akibat kekerasan benda tumpul yang menyebabkan mati lemas," kata Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak di Mapolresta Solo, Jumat.

Polisi masih terus melakukan penyidikan dengan meminta keterangan ahli yang dilibatkan dalam otopsi jenazah Gilang dari tim kedokteran forensik.

Diberitakan sebelumnya, Gilang Endi (21), mahasiswa D4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja Sekolah Vokasi UNS meninggal dunia saat mengikuti Diklatsar Menwa pada Minggu (24/10/2021) malam.

Gilang meninggal dunia dalam perjalanan menuju ke rumah sakit.

Kegiatan Diklatsar itu digelar tanggal 23-31 Oktober 2021 dan diikuti 12 mahasiswa.

Rektorat UNS mengakui memberikan surat izin kegiatan (SIK) untuk menggelar Diklatsar Pra Gladi Patria XXXVI Menwa tersebut.

"Kalau surat izin kegiatan dari pihak kampus, memang sudah dikeluarkan. Di situ, memang ada catatan untuk kemudian yang bersangkutan atau para peserta harus melampirkan surat keterangan sehat dari dokter dan surat kesediaan yang ditandatangani pihak orangtua," kata dia di Solo, Jawa Tengah, Kamis (28/10/2021).

Baca juga: Buka Diklatsar Satgas Karang Taruna, Bupati Purbalingga Ingin Anak Muda Jadi Agen Perubahan

Baca juga: Mulai 1 November, Makam Gus Dur Dibuka untuk Peziarah Umum: Harus Sudah Terima Vaksin Covid Lengkap

Baca juga: Bupati Husein Luncurkan Kopi Seruni, Ingin Jadi Kopi Andalan Banyumas

Baca juga: Sejarah Menabung Indonesia: Celengan Ada sejak Majapahit, Perbankan Dikembangkan 2 Tokoh Pekalongan

Tanpa ada lampiran surat keterangan sehat dari dokter dan surat kesediaan yang ditandatangani pihak orangtua, kampus tidak akan mengeluarkan surat izin kegiatan.

Kemudian, karena masih pandemi Covid-19, panitia mensyaratkan peserta yang mengikuti diklatsar salah satunya sudah mendapatkan vaksin.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNS Solo, Ahmad Yunus menambahkan, pertimbangan kampus memperbolehkan diklatsar karena materi kegiatan semuanya dilaksanakan di dalam kampus.

Namun, panitia penyelenggara diklatsar tidak memberitahukan kegiatan tersebut akan dilaksanakan di luar kampus.

"Kalau di dalam kampus tidak ada. Lalu, dilakukan di Jurug. Saat itu, kami tidak diberitahu panitia. Pikiran kami dekat dengan kampus tidak masalah," ujar dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gilang Endi Tewas Saat Diklatsar Menwa, Polisi: Disebabkan Luka Kekerasan Benda Tumpul".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved