Berita Semarang

Polisi Sebut Iko Mahasiswa Unnes Semarang Tewas Kecelakaan, Alumni FH Unnes Endus Ada Kejanggalan

Iko dinyatakan meninggal dunia pada Minggu, 31 Agustus 2025, sekitar pukul 15.30 WIB. Kematian Iko tersebut dinilai janggal oleh sejumlah pihak

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Rustam Aji
FH Unnes
MENINGGAL - Ucapan duka dari Unnes atas kematian Iko Juliant Junior yang meninggal dunia dalam kondisi penuh kejanggalan, Senin (1/9/2025). 

TRIBUNBANYUMAS.COM,SEMARANG - Kematian Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang angkatan 2024, Iko Juliant Junior, masih diliputi tanda tanya oleh sejumlah pihak.

Di sisi lain, pihak kepolisian, berdasarkan Surat Tanda Penerimaan (STP) yang dikeluarkan oleh Satlantas Polrestabes Semarang, Iko alami kecelakaan lalu lintas di Jalan Dr Cipto, Kota Semarang, Minggu (31/8/2025) pukul 02.30 WIB.  

Dalam surat STP yang ditanda tangani oleh Aiptu Hardiyanto itu menerangkan Motor dan SIM milik Iko disita polisi.

Sementara itu, keluarga Iko saat memperoleh informasi kejadian tersebut ketika korban sudah di rumah sakit.

Iko dinyatakan meninggal dunia pada Minggu, 31 Agustus 2025, sekitar pukul 15.30 WIB.

Kanit Gakkum Satlantas Polrestabes Semarang, Iptu Novita Candra, mengaku masih melakukan penyelidikan terhadap kasus kecelakaan tersebut.

"Masih kita dalami," kata Iptu Novita Candra kepada Tribun, Senin (1/9/2025) malam.

Di sisi lain, Pusat Bantuan Hukum IKatan Alumni (PBH IKA) Alumni FH Unnes, mengendus ada kejanggalan atas kematian Iko.

Menurut Anggota PBH IKA Alumni FH Unnes, Naufal Sebastian, kejanggalan yang ditemukan pihaknya berdasarkan beberapa temuan di lapangan, yakni kedatangan korban ke RSUP Kariadi Semarang diantar oleh Brimob Polda Jawa Tengah dalam kondisi kritis pada Minggu, 31 Agustus 2025 sekitar pukul 11.00 WIB. 

Padahal korban alami kecelakaan yang disebutkan dalam STP Satlantas Polrestabes Semarang adalah pukul 02.30 WIB.

"Artinya, ada waktu rentang yang panjang sekitar hampir 10 jam," jelasnya.

Baca juga: Innalillahi Mahasiswa Unnes Meninggal dengan Luka, Sempat Ngigau : Ampun Pak Jangan Pukul

Naufal mengungkap, ibu korban juga mendapatkan fakta mengejutkan saat mendampingi Iko di rumah sakit.

Ibu korban sempat mendengar anaknya mengigau dengan kalimat “ampun pak, tolong pak, jangan pukulin saya lagi”.

"Iko mengucapkan kalimat yang sama hingga 3 kali. Sambil memegangi tangan anaknya, Ibu Iko berbisik lirih dimaafkan, dimaafkan, dimaafkan," papar Naufal.

Naufal menambahkan, berdasarkan foto dari jenazah Iko, sebelum dimakamkan dan diambil hanya di bagian kepala, ada luka sobek di bibirnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved