Berita Banyumas
BPBD Banyumas Petakan Kecamatan Rawan Banjir, Tanah Longsor, dan Puting Beliung. Berikut Daftarnya
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas membuat peta bencana alam yang mungkin terjadi selama musim penghujan.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas membuat peta bencana alam yang mungkin terjadi selama musim penghujan.
Kepala Pelaksana Harian (Kalahar) BPBD Banyumas Titik Puji Astuti mengatakan, ada tiga bencana alam yang berpotensi terjadi saat musim penghujan, yakni longsor, banjir, dan angin puting beliung.
Hal ini didasarkan pada kejadian yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, sepanjang musim penghujan.
"Yaitu, tanah longsor, banjir, dan angin kencang," ujarnya seusai apel kesiap siagaan bencana di Makodim Banyumas, Kamis (23/9/2021).
Baca juga: Antisipasi Bencana Alam di Musim Hujan, Wabup Banyumas Pastikan Personel dan Perlatan Siap
Baca juga: Mulai 24 September 2021, Tarif Rapid Tes Antigen di Stasiun Jadi Rp 45 Ribu
Baca juga: Kebakaran Melanda Rumah Warga Gumelar Banyumas, 8 Karung Gabah Ikut Ludes
Baca juga: Wakil Bupati Banyumas Apresiasi Petani Kedelai di Pasinggangan: Kedelai Ternyata Lebih Menghasilkan
Dalam pemetaan oleh BPBD Banyumas, setidaknya ada 16 kecamatan yang masuk daerah rawan gerakan tanah.
Sementara, 6 kecamatan masuk daerah rawan banjir, dan 16 kecamatan rawan angin kencang.
Titik mengatakan, antisipasi yang dilakukan dalam menghadapi bencana terus dilakukan, di antaranya meningkatkan koordinasi dengan instansi vertikal dan unsur relawan.
Kemudian, membentuk posko di wilayah rawan bencana dengan melibatkan Forkompincam, Babinsa, Babinkamtibmas, dan masyarakat.
"Hari ini, melaksanakan gelar pasukan dan menyiapkan peralatan, semisal perahu karet dan tenda," katanya.
Titik mengungkapkan, selama Januari-September 2021 ini, sudah ada 217 kejadian bencana di Banyumas, dengan total kerugian material mencapai Rp 1,1 miliar.
Sementara, pada tahun sebelumnya, ada 690 kejadian bencana dengan kerugian Rp 3,38 miliar.
Baik tahun ini maupun tahun sebelumnya, tanah longsor masih mendominasi bencana yang terjadi di Banyumas. Disusul angin kencang.
Melihat data lima tahun terakhir, memang kasus bencana alam paling banyak terjadi pada tahun 2020.
Berikut peta wilayah kecamatan rawan bencana, menurut data BPBD Banyumas:
16 Kecamatan Rawan Longsor: