Penanganan Corona

Alhamdulillah, Konsumsi Tabung Oksigen di Kota Semarang Sudah Menurun Hingga 60 Persen

Kapasitas daya tampung oksigen di seluruh rumah sakit, Puskesmas, dan mobil ambulans di Kota Semarang mencapai 42 ton.

Penulis: budi susanto | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS/EKA YULIANTI FAJLIN
Kepala DKK Semarang, Moh Abdul Hakam 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Di tengah menurunnya angka positif Covid-19, kebutuhan oksigen di Kota Semarang ikut turun di angka hampir 60 persen.

Bahkan kini rata-rata setiap hari, Kota Semarang hanya menggunakan 40,48 persen pasokan oksigen dari total daya tampung oksigen yang ada.

Dipaparkan Kepala DKK Semarang, M Abdul Hakam, kapasitas daya tampung oksigen di seluruh rumah sakit, Puskesmas, dan mobil ambulans di Kota Semarang mencapai 42 ton.

Baca juga: Tiga Orang Menghilang Seusai Ritual di Sendang Suroloyo Ungaran, Berikut Penjelasan SAR Semarang

Baca juga: 3.283 Aset Lahan Pemkot Semarang Belum Bersertifikat, Sutanto: Masih Diurus Melalui Program PTSL

Baca juga: Warga Manfaatkan Pengisian Tabung Oksigen Gratis di Balai Kota Semarang, Tersedia 200 Tabung

Baca juga: Duka Porter Stasiun Semarang Tawang di Masa Pandemi, Mujiman Nyambi Jadi Tukang Isi Korek Gas

“Sekarang kebutuhan oksigen rata-rata setiap hari di angka 17 ton."

"Kalau Juni dan Juli 2021 sampai 42 ton atau daya tampung oksigen di rumah sakit, Puskemas, serta mobil ambulans dipakai semua,” jelasnya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (6/8/2021).

Menurutnya, berkurangnya penggunaan oksigen di Kota Semarang dikarenakan berkurangnya pasien Covid-19.

“Berkurangnya pasien Covid-19 sangat berpengaruh terhadap penggunaan oksigen."

"Per hari ini angka positif Covid-19 ada 509 orang,” katanya.

Hakam juga mengatakan, tingkat kesembuhan Covid-19 di Kota Semarang mencapai 94 persen.

“Harapan kami bisa semakin angka positif Covid-19 berkurang setiap hari, semoga saja selesai PPKM Jawa Bali bisa kurang dari 300 orang."

"Kami yakin Kota Semarang bisa naik level 3 dan perekonomian sedikit pulih,” ujarnya.

Ia menjelaskan, turunnya angka Covid-19 membuat Pemkot menutup beberapa tempat isolasi terpusat.

“Ada tiga yang ditutup, selain di UIN Walisongo Semarang, tempat isolasi terpusat di Wonolopo dan Islamic Center juga ditutup,” imbuhnya.

Meski tiga tempat isolasi terpusat ditutup, Hakam menegaskan daya tampung tempat isolasi terpusat yang ada di Kota Semarang masih mencukupi.

“Karena ada penambahan tempat isolasi terpusat di LPMP dengan kapasitas 200 tempat tidur."

"Jika diitambah Rumah Dinas Wali Kota Semarang yang memiliki 200 tempat tidur, dan gedung diklat 100 tempat tidur, serta MHC 100 tempat tidur."

"Total tempat tidur di tempat isolasi terpusat di Kota Semarang ada 600 tempat tidur,” tambahnya. (*)

Disclaimer Tribun Banyumas

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).

Baca juga: Ini Cara Warga Jogosimo Kebumen Antisipasi Kepunahan Penyu, Tiap Bulan Lepasliarkan Anakan Penyu

Baca juga: Catat Syaratnya! Warga Karanganyar Dapat Dispensasi Perpanjangan SIM

Baca juga: Semoga Saja Bukan Sebatas Wacana, Pemain PSIS Semarang Merespon Kick Off Digelar 20 Agustus 2021

Baca juga: Mengapa Sering Terjadi Perbedaan Data Pusat dan Jateng, Begini Jawaban Gubernur Ganjar Pranowo

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved